Sumedang,eljabar.com — Pemerintah Kabupaten Buol mengakui Kabupaten Sumedang merupakan kabupaten terbaik di Indonesia dalam penanganan stunting sehingga menjadi percontohan bagi kabupaten/kota lain
Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah Drs. M. Muchlis, MM saat berkunjung ke Kabupaten Sumedang dan diterima secara langsung oleh Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan, S.E di Command Centre, Pusat Pemerintahan Sumedang, Senin (7/8).
“Kabupaten Buol berkeinginan penanganan stunting bisa terselesaikan. Maka dari itu, kami hadir di sini untuk belajar dari Kabupaten Sumedang yang kami yakini terbaik,” ungkap Drs. M. Muchlis, MM.
Dengan adanya kerja sama antara Kabupaten Buol dengan Kabupaten Sumedang, diharapkan bisa mempercepat pengentasan prevalensi bayi stunting di Kabupaten Buol.
“Hari ini saya datang ke Sumedang untuk melakukan kerja sama berhubungan SPBE dan studi tiru penanganan stunting di Kabupaten Sumedang,” tutur Muchlis.
Selain penanganan Stunting, Muchlis juga menyebutkan, Command Center Sumedang dinilai terbaik dan berharap bisa diterapkan di Kabupaten Buol agar koordinasi bisa lebih cepat dan penanganan bisa tepat.
“Saya melihat Command Center di Sumedang sangat luar biasa. Saya rencananya akan menerapkannya di Kabupaten Buol tahun depan. Sumedang menjadi referensi untuk Command Center kami,” imbuhnya.
Dijelaskan Muchlis, ini bukan kali pertama dirinya menambah ilmu di Sumedang karena sebelumnya dirinya pernah bersekolah di Sumedang.
“Saya juga pernah menjadi salah satu yang pernah sekolah di wilayah Kabupaten Sumedang. Jadi saya tidak terlalu asing dengan Sumedang. Saya lihat Sumedang benar-benar luar biasa dengan perkembangannya,” katanya.
Muchlis menyebutkan, dirinya juga tertarik dengan stand UMKM yang berada di kantor Pusat Pemerintahan Sumedang.
“Pertama saya masuk ke kantor pemerintahannya, tidak hanya melihat kantor saja, tapi ada ruang khusus yang disediakan untuk UMKM. Ini menjadi suatu hal yang baik dan positif bisa kita terapkan di Kabupaten Buol,” jelasnya.
Sementara itu, Wabup Erwan menyebut kegiatan tersebut merupakan sarana untuk mempererat jalinan silaturahmi, kerja sama dan sinergitas dalam upaya membangun kualitas pemerintahan yang lebih baik.
Dijelaskan Wabup, aplikasi e-Simpati (Sistem Pencegahan Stunting Terintegrasi) menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang, mulai dari pencatatan data ibu hamil hingga pemberian gizi untuk anak.
“Alhamdulillah platform digital ini telah diadopsi menjadi kebijakan nasional dan diimplementasikan di 50 kabupaten/kota percontohan (piloting),” jelas wabup.
Ditambahkan wabup, dalam dua tahun terakhir sudah ada 174 instansi dan lembaga yang melakukan studi komparatif ke Kabupaten Sumedang, terdiri dari 124 kabupaten/kota, 3 provinsi, 13 kementerian/lembaga, serta 34 lembaga non pemerintah.
“Kabupaten Buol menjadi yang ke-125 datang ke Sumedang. Dengan senang hati kami akan memberikan informasi yang dibutuhkan dengan tetap menerima masukan dan menampung aspirasi dari bapak/ibu, sehingga dapat kami jadikan bahan pembelajaran dan evaluasi,” pungkasnya.