Rehabilitasi 5 Bendung DI Bendo dan DI Madiun Optimalkan Pemanfaatan Air Bendungan Bendo

PONOROGO, eljabar.com — Dalam rangkaian acara peresmian Bendungan Bendo pada hari Selasa 7 September 2021 lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan kepada Presiden Joko Widodo bahwa di bawah bendungan tersebut ada 4 bendung, terdiri dari 3 bendung di Kabupaten Ponorogo dan 1 bendung di Kabupaten Madiun.
Tiga bendung di Ponorogo mengairi 3.000 hektare, masing-masing adalah Bendung Ngindeng, Bendung Kori dan Bendung Wilangan. Sedangkan satu bendung di Kabupaten Madiun, yaitu Bendung Jati mengairi 4.500 hektare.
Maka untuk mengoptimalkan pemanfaatan air dari Bendungan Bendo ke semua jaringan irigasi tersebut, 5 bendung di Daerah Irigasi (DI) Bendo dan DI Madiun direhabilitasi.
Kegiatan rehabilitasi tersebut dilaksanakan secara bertahap oleh Kementeeian PUPR sejak 2019 sampai tahun 2023.
Rehabilitasi bendung di Daerah Irigasi Bendo mencakup rehabilitasi Bendung Ngindeng dan saluran sekundernya sepanjang 6,6 km.
Kemudian rehabilitasi Bendung Kori dan saluran sekundernya sepanjang 7,5 km serta rehabilitasi Bendung Wilangan dan saluran sekundernya sepanjang 18,5 km. Begitu juga dengan Bendung Tambakwatu beserta saluran sekundernya sepanjang 5,2 km.
Sedangkan untuk di DI Saluran Induk Madiun (SIM), lingkup pekerjaannya berupa rehabilitasi Bendung Jati dan saluran primer sepanjang 28,4 km.
Selain itu juga rehabilitasi saluran sekunder (SS) Sumber Batang 12,9 km, SS Ulo 11,5 km, SS Purwodadi 20,2 km, dan SS Ngabean 7,4 km.
Rehabilitasi jaringan irigasi tersebut dilakukan melalui program Padat Karya Tunai (PKT) P3TGAI. Pekerjaan perbaikan/rehabilitasi/peningkatan jaringan irigasi tersebut dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat.
Program kerakyatan itu dilaksanakan dalam rangka bertujuan menambah penghasilan petani dan warga desa, terutama di antara musim tanam dan panen. (*wn)







