Ribuan Meninggal Terpapar Covid-19 di Pasar Antri Cimahi, Ajay: Hoaks Banget…!

CIMAHI, eljabar.com — Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna memastikan bahwa beredarnya informasi yang simpang siur di sosial media dan pemberitaan media internasional membuat gusar masyarakat terutama Kota Cimahi, terkait orang yang terpapar Covid-19 hingga ribuan yang meninggal dunia karena virus corona di Pasar Antri Cimahi tersebut tidak benar atau hoaks.
Ajay mengatakan, pemberitaan di media asing atau yang beredar itu tidak benar, karena dari isi berita tersebut menyatakan bukan meninggal atau terpapar virus covid-19 sampai ribuan yang meninggal gara-gara Pasar Antri tersebut disebabkan terinfeksi virus COVID-19, mungkin media asing mengambil poto Pasar Antri nya disaat penyemprotan disinfektan di pasar tersebut.
“Itu adalah hoaks banget,” tegasnya kepada wartawan di rumah dinasnya, Selasa (26/05/2020).
Dari informasi yang beredar, media asing tersebut memberitakan total penduduk Kota Cimahi 650 Ribu yang terpapar virus covid-19 sebanyak 300 ribu yang terpapar dan yang meninggal 70 ribu. “Itukan itu sudah hoaks, saya dikasih tahu banyak masyarakat Cimahi yang jadi resah gara-gara berita hoaks tersebut. Jangan blow up dan bikin gaduh,” kata Ajay.
Menurut Ajay, pihaknya tidak perlu menanggapi informasi yang tidak benar tersebut. Wali Kota Cimahi mencontohkan bahwa informasi yang benar adalah pemantauan dari data total penduduk warga Cimahi berjumlah +/- 620 ribu penduduk.
“Hari ini yang terpapar ada 76 orang dan yang meninggal 3 orang dan 21 orang dinyatakan sembuh, sisanya ada dirumah isolasi RS Cimahi dan kondisinya saat ini sudah semakin membaik, ini yang benar,” kata Ajay lagi.
Mengenai banyaknya yang terpapar akibat di Pasar Antri Cimahi, Ajay menambahkan, setelah dilakukan Tes SWAB yang terpapar terakhir ditemukan 4 orang, yang positif Covid-19 yaitu 3 orang Warga Cimahi dan 1 orang di luar Cimahi, sekarang lagi di ruang isolasi, kondisinya sekarang Inya Allah sudah 80 persen membaik.
Pemerintah Kota Cimahi sendiri mengenai pembentukan PSBB saat ini dilakukan, pertama terus mengedukasi masyarakat Cimahi supaya keluar rumah harus menggunakan masker dan sarung tangan dan cuci tangan dengan sabun atau sanitizer sesuai protokol kesehatan dan jauhi kerumunan atau kurangi berpergian, tinggal dirumah saja kalau tidak perlu.
Menurut Ajay, kalaupun ada masyarakat yang terpapar covid-19 itu bukan aib, tidak seharusnya yang terpapar itu dikucilkan karena penyakit covid-19, ini banyak yang terpapar banyak yang sembuhnya juga.
“Jika ada masyarakat yang merasa ada yang aneh dibadannya harus buru-buru periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat atau dengan isolasi mandiri, jangan takut bayar, ini gratis tidak bayar sudah di tanggung pemerintah semua biayanya,” jelas Ajay.
Begitupun pemberlakukan untuk rumah makan tidak boleh makan ditempat harus dibungkus dan kalaupun buka toko modern dimulai pukul 10.00 pagi samoai jam 18.00 Wib.
PSBB Jabar berakhir tanggal 29 Mei 2020, ditambahkan Ajay, untuk Kota Cimahi sendiri diberlakukan sistem PSBB secara persial, dimana ada beberapa penyekatan yang dikunci beberapa ruas jalan Kota Cimahi, untuk jalan utama tidak diberlakukan dikarenakan jalur utama, jalur dimana ada yang ke Padalarang maupun Kota Bandung. Kalaupun dilakukan penutupan akan banyak kerumunan di jalan nasional.
“Saya berharap kepada masyarakat Kota Cimahi terus mengikuti anjuran pemerintah dan terus berperilaku hidup sehat sesuai anjuran biar wabah covid-19 ini bisa diteken terus, supaya cepat berakhir dan masyarakat bisa kembali normal menjalani aktifitasnya kembali,” pungkasnya. (**)