Sekda Sumedang: BBGRM Gelorakan Spirit Membangun Desa
SUMEDANG, eljabar.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman secara resmi mencanangkan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI Tingkat Kabupaten Sumedang Tahun 2019, di lapangan Desa Citimun Kecamatan Cimalaka, Rabu (13/11/2019).
Pencanangan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang didampingi Forkopimda dan diikuti seluruh amat dan kepala SKPD se- Kabupaten Sumedang dilanjutkan dengan peninjauan sekaligus penilaian stand yang menampilkan ragam produk unggulan tiap desa di 26 kecamatan se-Kabupaten Sumedang.
Hadir pula Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Sumedang, jajaran Apdesi Kabupaten Sumedang, dan para Kepala Desa serta Lurah se-Kabupaten Sumedang.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sumedang Drs. H. Endah Kusyaman selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, Kegiatan BBGRM XVI Tahun 2019 mengangkat tema “Dengan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat XVI Kita Perkuat Inovasi Masyarakat Menuju Sumedang Simpati”.
Maksud kegiatan BBGRM, lanjut Endah, adalah untuk meningkatkan motivasi masyarakat dalam pembangunan di bidang kemasyarakatan ekonomi, sosial, budaya dan agama serta bidang lingkungan yang hijau dan bersih guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui budaya gotong royong masyarakat menuju penguatan pergerakan integritas bangsa.
“Adapun tujuannya adalah untuk menggerakkan peran aktif masyarakat melalui semangat kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong dalam menciptakan Sumedang bersih serta memupuk kewaspadaan masyarakat,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman dalam arahannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan BBGRM bukan hanya sekedar seremonial semata, akan tapi untuk lebih menggelorakan spirit membangun desa.
Dikatakan Sekda, desa merupakan garda terdepan dan ujung tombak dalam memperkuat kecamatan dan kabupaten. Ia juga meyakini, dalam membangun Sumedang dan Jawa Barat bahkan Indonesia bisa dimulai dengan membangun desa didukung budaya gotong royong masyarakatnya.
“Tidak berat membangun Sumedang, membangun Jawa Barat dan membangun Indonesia apabila dimulai dengan membangun desa. Saya yakin, pembangunan tidak hanya mudah tapi indah apalagi jika kita didukung oleh gotong royong ‘sabobot sareundeuk saigel sabobot sapihanean’. Itu kunci membangun desa,” kata Sekda.
Sekda juga memberikan gambaran bahwa salah satu macan Asia yaitu Korea Selatan dimana pada tahun 90-an negara tersebut masih berada di bawah Indonesia. Namun saat ini, negara tersebut jauh meninggalkan Indonesia dan menjadi salah satu negara yang sukses menjadi maju di dunia karena berhasil membangun desa.
“Korea maju bukan karena teknologinya. Teknologi hanya bagian kecil saja. Korea maju karena pembangunan desa namanya Saemaul Undong (membangun desa),” terangnya.
Dikatakan Sekda lebih lanjut, untuk membangun desa Sumedang perlu belajar keberhasilan Korea Selatan. Menurutnya rumus keberhasilan korea Selatan dalam membangun desa tidak terlepas dari tiga hal, pertama yaitu nilai Cooperation (Koordinasi), kedua nilai Diligent (Rajin) dan ketiga nilai Self Help (mampu menolong dirinya sendiri).
Di akhir sambutannya, Sekda berpesan kepada para Camat untuk terus meningkatkan kinerja, dimulai dengan mengidentifikasi potensi, kekuatan kelemahan dan tantangan di daerah masing masing, serta mempunyai target kinerja dan pelaksanaannya.
“Esensi pembangunan itu hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Saya meyakini Sumedang bisa ngabret. Rumusnya pok pek dan prak diawali dengan membangun desa,” pungkasnya. (Abas)