Solusi Penanganan Sampah Lingkungan

BANDUNG, eljabar.com — Inovasi dalam mengendalikan lingkungan hidup, harus terus dilakukan, salah satunya terkait masalah pengelolaan sampah. Banyak inovasi yang dilakukan saat ini oleh para penggiat lingkungan maupun oleh Pemerintah itu sendiri, seperti dengan hadirnya inovasi mesin insinerasi sampah berteknologi.
Pemerintah dalam hal ini Pemprov Jabar, perlu memberi support terhadap alat pemusnah sampah yang ramah lingkungan tanpa asap. Baik yang di produksi oleh masyarakat secara manual maupun yang di produksi oleh perusahaan besar.
Bahkan menurut Anggota Komisi 4 DPRD Jawa Barat, H. Kasan Basari, permasalahan sampah itu merupakan masalah lingkungan yang sangat serius. Sehingga Pemprov Jabar harus lebih focus dan serius terhadap mensuport dan memanfaatkan penggunaan inovasi teknologi pembakar sampah yang ramah lingkungan ini.
Pemprov Jabar bisa bekerja sama dengan komunitas atau perusahaan yang memproduksi inovasi teknologi pembakar sampah, untuk pengadaan alat tersebut. Yang kemudian dihibahkan ke masyarakat di setiap kelurahan, bahkan kalau perlu disetiap RW.
“Pemprov Jabar, harus lebih focus dan serius dalam penanganan masalah sampah. Sehingga Pemprov bisa bekerjasama dengan pihak perusahaan atau komunitas untuk pengadaan alat pembakar sampah. Untuk dibagikan ke setiap kelurahan, bahkan sampai ke tingkat RW kalau perlu,” ujar Kasan Basari, kepada elJabar.com.
Sampah yang tidak bisa didaur ulang, merupakan masalah serius dan masalah kita semua. Selain perlunya edukasi bagi masyarakat, juga pemerintah harus turun tangan juga untuk menyediakan alat pembakar yang ramah lingkungan tadi.
Sehingga dengan adanya alat pembakar sampah di lingkungan tempat tinggal masyarakat, ini akan mengurangi pembuangan sampah ke TPA. Karena selain bengkaknya biaya pengangkutan, juga akan menjadi bom waktu apabila pengelolaan sampah yang menggunung di TPA tidak diolah secara baik.
“Ini akan mengurangi biaya pengangkutan juga, yang dianggarkan cukup besar pada setiap tahunnya. Maka lebih baik anggaran tersebut dipakai untuk pengadaan alat pembakaran, yang dikelola oleh masyarakat,” jelasnya.
Apabila ada 100% sampah, dan 20% dikelola menjadi uang. Kemudian 50% didaur ulang menjadi pupuk dan lain sebagainya. Maka sisanya yang tidak bisa dimanfaatkan, masuk ke dalam alat pembakaran.
Tentunya ini akan lebih baik dalam pengelolaan sampah. Selain masalah sampah bisa teratasi, juga sampah yang diolah bisa memiliki nilai tambah secara ekonomis bagi masyarakat.
“Ini menjadi solusi dalam penanganan sampah lingkungan. Juga memberi nilai tambah ekonomis bagi masyarakat,” katanya.
Dengan adanya inovasi teknologi alat pembakar sampah hasil karya anak bangsa, selain menjadi alternative dalam penanganan sampah lingkungan, juga bisa menjadi pembangkit gairah ekonomi baru bagi masyarakat.
Menyelamatkan lingkungan khususnya masalah sampah, merupakan upaya menyelamatkan bencana bagi manusia. Sehingga upaya pengendalian lingkungan ini harus terus dilakukan. Dan harus menjadi focus pemerintah, termasuk dalam penyediaan anggarannya.
“Sampai ini merupakan salah satu masalah lingkungan. Dengan melakukan upaya pengelolaan sampah yang baik, maka kita sudah ikut menyelamatkan lingkungan. Dan pemerintah harus focus juga terhadap masalah ini. Termasuk dalam penyediaan anggaran biaya untuk upaya inovasi tadi,” pungkasnya. (muis)