Strategi Ketahanan Pangan Jawa Barat: Sinergi Pemerintah, DPRD, dan Masyarakat

ADHIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com — Pada tahun 2025, Jawa Barat menghadapi tantangan besar dalam memastikan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, kebutuhan pangan yang stabil dan terjangkau menjadi prioritas utama.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Hj. Lina Ruslinawati, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah penguatan infrastruktur pertanian dan regulasi yang mendukung. Dimana ini semua bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinergitas perencanaan pembangunan ketahanan pangan dan peternakan.
Pemanfaatan sumber daya lokal menjadi kunci dalam strategi ketahanan pangan. Lina Ruslinawati menekankan pentingnya pengembangan pangan berbasis sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini penting untuk penguatan pangan berbasis sumber daya lokal dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah dalam mengurangi ketergantungan pada komoditas impor dan meningkatkan produksi pangan lokal,” ujar Lina Ruslinawati, kepada elJabar.com.
Kemudian edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi pangan lokal juga menjadi bagian dari strategi ketahanan pangan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan berbagai pihak harus terus melakukan sosialisasi tentang manfaat konsumsi pangan lokal untuk kesehatan dan ekonomi.
“Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan permintaan terhadap pangan lokal akan meningkat, mendukung produksi petani lokal, dan mengurangi ketergantungan pada pangan impor,” harapnya.
Selain itu, Lina Ruslinawati juga menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama dengan DPRD akan terus melakukan evaluasi dan perencanaan untuk memastikan kebijakan yang diambil tepat sasaran dan efektif.
“Partisipasi aktif masyarakat dalam program-program ketahanan pangan juga menjadi kunci keberhasilan,” tandasnya.
Meskipun berbagai langkah strategis telah diambil, tantangan dalam mencapai ketahanan pangan masih ada. Perubahan iklim, fluktuasi harga pangan, dan ketergantungan pada impor menjadi isu yang perlu diatasi bersama.
Namun, dengan komitmen dan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, Lina Ruslinawati optimis bahwa Jawa Barat dapat mencapai kemandirian pangan yang berkelanjutan.
Lina Ruslinawati yang juga merupakan politisi Partai Gerindra, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program-program ketahanan pangan.
“Ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama. Mari kita dukung petani lokal, konsumsi pangan sehat, dan jaga keberlanjutan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (muis)