SUMEDANG, eljabar.com — Keinginan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang untuk mengekspor Mangga Gedong Gincu asal Kabupaten Sumedang akhirnya dapat terwujud.
Siang tadi, Minggu (24/11/2019) Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didampingi istri Hj. Susi Gantini melakukan Launching Ekspor Perdana Mangga Gincu dan Harumanis Kelompok Tani Mekarsari Dusun Bojong Terong Desa Palabuhan Kecamatan Ujungjaya.
Hadir pada Lauching tersebut, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Bandung, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Forkopimka Kecamatan Ujungjaya, Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sumedang dan tamu undangan lainnya.
Rencananya sebanyak 1 ton Mangga Gedong Gincu Sumedang dan Mangga Harumanis dikirim ke negara Rusia pada Senin (25/11/2019) pukul 10.00 WIB.
Bupati H. Dony Ahmad Munir mengatakan, dengan mengekspor Mangga Gedong Gincu ke luar negeri bagi Kabupaten Sumedang dengan harapan dapat membanjiri pasar dunia oleh Mangga Gincu asal Sumedang.
“Ekspor ini merupakan sebuah peluang bagi Sumedang untuk terus meningkatkan produksinya. Tentunya ini menjadi pembuka bagi keberlanjutan ekspor kita ke luar negeri. Pemda juga akan selalu konsen untuk memperhatikan kualitas Gedong Gincu tersebut,” katanya.
Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada para kelompok tani atas kinerjanya dalam mempertahankan lahannya untuk menjadi kebun mangga khas Sumedang tersebut.
“Saya harap ini dapat terus ditingkatkan karena merupakan bagian dari sumber pendapatan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kabupaten Sumedang,” ujar Bupati.
Bupati menyebutkan, sebenarnya 70% dari jumlah Gedong Gincu yang berada di pasaran berasal dari Kabupaten Sumedang, tapi sampai saat ini nama Gedong Gincu masih dikenal dari luar Sumedang.
“Dengan adanya Lauching ekspor Gedong Gincu ini, kami ingin mengenalkan bahwa mangga ini merupakan hasil dari Sumedang. Saya harap ke depan Sumedang memiliki Pasar Mangga khusus gedung gincu,” tuturnya.
Bupati juga berjanji bahwa pihaknya akan selalu hadir untuk mensupport para petani mangga Sumedang dalam segi pemasaran.
“Kami akan terus berupaya membantu diantaranya dengan membuat Packing House sehingga suplainya di Sumedang dan mengirimkannya di Sumedang pula,” ucapnya.
Langkah lainnya yang diambil, lanjut Bupati, adalah dengan menerapkan teknologi ‘Smart Farming’ dan membuat kawasan agrowisata khusus Mangga Gedong Gincu.
“Ke depannya metode ‘Smart Farming’ akan kita terapkan untuk meningkatkan produksinya. Kita juga berencana membuat tempat khusus agro wisata Gedong Gincu dimana wisatawan dapat melihat proses penanaman dan pengolahan Mangga Gincu secara langsung, sampai memanen langsung dari pohonnya,” kata bupati.
Menurut Ketua Kelompok Tani Mangga Gedong Gincu Mekarsari Dede Supria, luas lahan Mangga Gedong Gincu dan Harumanis di Desa Palabuan sekitar 30 hektar yang dipanen dua kali dalam setahun.
“Lahan yang sekitar 30 hektaran dan biasa dipasarkan ke Majalengka, Jakarta, dan Bandung. Untuk panen Mangga Gedong Gincu dalam setahun 2 kali yakni panen raya dan panen di luar musim,” ujar Dede.
Dede mengharapkan agar Pemerintah Daerah Kabuoaten Sumedang menjalin komunikasi hang intens dengan para kelompok tani Mangga Gedong Gincu yang tidak hanya ada di Desa Palabuan Ujungjaya tetapi juga di wilayah kecamatan Tomo dan Jatigede.
“Alhamdulilah Kabupaten Sumedang akhirnya bisa mengekspor ke negara Rusia. Saya juga berharap Pemerintah Daerah terus berupaya memberikan pengarahan dan dukungan penuh terkait bantuan-bantuan pemasaran,” ungkap Dede.
Sementara itu, Kepala Desa Ade Taryum mengatakan, pihaknya telah mengharuskan warganya menanam pohon mangga Gedong Gincu dan Harumanis, tidak hanya di lahan perkebunan saja tetapi di setiap halaman rumah warga.
“Alhamdulilah untuk masyarakat di Desa Palabuan sendiri harus memiliki pohon hampir setiap rumah warga yang jumlahnya kurang lebih 650 rumah memiliki pohon tersebu, karena minimal satu rumah memiliki satu pohon di halaman rumahnya,” tuturnya.
Dikatakan Ade lebih lanjut, sejak Tahun 1990 warganya sudah mengenal cara meningkatkan kualitas serta pemasaran Gedong Gincu, termasuk melibatkan investor dari luar.
“Semenjak 1990 sampai sekarang masyarakat desa sudah bisa mengurus sendiri cara mempertahankan kualitas mangga sampai ke tingkat pemasaran,” tutur Ade.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penyerahan sertifikat ‘Phyto Sanitary’ dari Badan Karantina Pertanian kepada Bupati Sumedang yang kemudian akan diserahkan kepada eksportir Supian. Dilakukan pula pengemasan secara simbolis Mangga gGedong Gincu yang akan diekspor ke Rusia oleh Bupati Sumedang. (Abas)