Tekan MoU, Ini Porgam Pj. Bupati Maybrat & Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

MAYBRAT, eljabar.com — Pj. Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos. M.Si., didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Maybrat Kornelius Kambu, S.Sos dan Rektor Unimuda Sorong Dr. Rustamadji M.Si., bersama Wakil Rektor Unimuda melakukan penandatanganan memorandum of understand antara Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat, di Kampus Unimuda, Sorong, Senin (12/6/2023).
Rektor Unimuda Sorong Dr. Rustamadji M.Si, mengucapkan terima kasih kepada Kabupaten Maybrat dan seluruh masyarakat Maybrat karena memilih kampus ini sebagai pilihan progam-program studi dan bahkan banyak anak-anak Maybrat berkuliah di sini.
“Di kampus ini juga banyak anak-anak Papua dan bahkan ada anak Papua asli Maybrat yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Saya juga tahu masyarakat papua itu pintar-pintar cuma belum menerima ilmu pengetahuan yang tepat,” jelasnya.
Ia berharapan semua turt mempersiapkan anak-anak Papua agar bisa bersaing di era saat ini.
“Saya kasih contoh di perusahaan besar di Sorong. Contohnya minyak anak Papua jarang diposisi penting jadi dengan program kerja sama yang baik ini bisa membuat perubahan di Papua terutama di Kabupaten Maybrat,” ungkapnya.
Sementara Pj. Bupati Maybrat mengaku bangga dan berterima kasih karena dengan kerja sama yang baik ini sebagai diskusi penting yang sangat berguna di bidang pendidikan.
“Menurut kacamata saya, melihat kita di Kabupaten Maybrat saya membagi tiga jalur jalan yaitu dari Sehu sampai ke Petik Bintang adalah pendidikan yang mirip. Sedangkan yang kedua, itu model pendidikan menurun di jalur jalan Mare mulai dari Soksiar sampai di Seya,” ungkapnya.
“Kenapa saya lakukan pembagian ini, karena jalan mempengaruhi struktur pendidikan tersebut, dan daerah yang ketiga adalah di daerah konflik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, berlandaskan tiga pemahaman dari kaca matanya, apa yang disampaikan rektor menjadi hal penting bagaimana peta jalan yang sudah dibagai bagaimana bisa mempersiapkan pendidikannya mulai dari anak SD, SMP, SMA karena era sekarang juga tidak semua mau jadi PNS.
“Jadi kita harus mempersiapkan tenaga pendidik. Coba kita lihat contohnya di Maybrat tenaga pendidik sangat kurang apalagi di peta jalan Mare dan daerah konflik,” katanya.
“Dengan adanya program kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong bisa menjadi manfaat untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Maybrat,” katanya. (Abas)







