Nasional

Telan Uang Belanja Daerah Lebih Rp 1 Miliar, Bau Kecurangan Proyek Renovasi Eksterior Gedung MPP Terendus

PAMEKASAN, eljabar.com – Pengerjaan renovasi pada bagian luar (eksterior) gedung Mall Pelayanan Publik telah dinyatakan selesai. Serah terima tahap pertama (PHO) pekerjaan diperkirakan juga sudah dilakukan.

Sekretaris Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker), Benny Hendriyanto mengatakan seluruh proses pengerjaan renovasi gedung Mall Pelayanan Publik (MPP) telah selesai.

“Kegiatan renovasi eksterior sudah selesai 100 persen,” ujar Benny, Rabu 21 Desember 2022.

Benny menjelaskan, pekerjaan renovasi gedung MPP telah dilaksanakan sesuai dengan kontrak. Volume pekerjaan sampai dengan progres 100 persen telah dirampungkan pada 10 Desember 2022.

Namun begitu, Benny tidak menyinggung serah terima tahap pertama (PHO) pekerjaan. Begitu juga dengan masa pemeliharaan pekerjaan tersebut.

Untuk menggali informasi tentang pelaksanaan PHO dan jangka waktu dari masa pemeliharaan, eljabar.com menghubungi Kepala Dinas DPMPTSP dan Naker Kabupaten Pamekasan, Suprianto.

Namun, jawaban mengejutkan dilontarkan oleh pejabat jabatan utama Pemkab Pamekasan tersebut. Pengguna Barang Milik Daerah ini mengaku lupa terkait dengan kegiatan yang baru selesai dilaksanakan di gedung yang dikelolanya.

“Lupa, Wa alaikumsalam Mas,” singkatnya, melalui keterangan tertulis yang diterima aplikasi pesan elektronik eljabar.com, pada Rabu, 21 Desember 2022.

Sementara Koordinator Lingkar Pergerakan Multiple Data (Link Pemuda) menemukan potensi kecurangan pada paket proyek milik Satuan Kerja DPMTSP tahun anggaran 2022.

Potensi kecurangan ini ditemukan berdasarkan indikator yang dianalisa menggunakan metode fraud analysis. Metode ini digunakan untuk melihat sejauh mana potensi risiko kecurangan paket proyek renovasi eksterior gedung MPP.

“Paket proyek ini diberi penilaian dengan bobot skor berdasarkan indikator yang dipakai,” ujar Arshy Ibnu Alwahidi, Koordinator Link Pemuda, Rabu, 22 Desember 2022.

Lebih lanjut Ibnu menjelaskan, paket proyek renovasi eksterior gedung MPP, Link Pemuda menemukan perbandingan nilai kontrak dan Harga Penawaran Sendiri (HPS) yang terlampau jauh.

HPS proyek tersebut Rp 1.343.396.241,05. Sementara harga yang senilai Rp 1.074.649.823,71. Dengan selisih harga yang terlampau jauh mencapai Rp 268.746.417,34 di bawah HPS ini, skor dengan bobot risiko tinggi.

“Semakin jauh nilai kontrak di bawah HPS mengindikasikan perencanaan yang kurang baik dan potensi penyimpangan tinggi,” kata Ibnu.

Selain itu, Ibnu menerangkan bahwa nilai kontrak yang terlalu rendah di bawah HPS akan menimbulkan dampak berantai yang merugikan belanja daerah. Renovasi yang memperbaiki atau menyempurnakan struktur atau bentuk bagian luar gedung, seperti dinding dan atap, tidak akan sesuai spesifikasi.

Proses pekerjaan yang dilakukan akan mengurangi kualitas dan standar mutu.
“Pasti akan ada yang dikurangi, baik spesifikasi dan kualitas yang ditentukan sehingga belanja daerah yang dibayarkan untuk pekerjaan tidak tepat dan berpotensi menimbulkan kerugian daerah,” urai Ibnu.

Menurut Ibnu, sebaiknya pihak terkait melakukan pemeriksaan lebih detil terhadap proyek ini. Hasil dari pemeriksaan tersebut lalu dijadikan dasar untuk menghitung kembali belanja dari uang daerah untuk pekerjaan tersebut.

Sementara pemantauan eljabar.com melihat atap plafon di bagian luar gedung tidak diganti. Begitu pun saat pengerjaan renovasi gedung tersebut masih dalam tahap pelaksanaan.

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) tidak diterapkan waktu pekerjaan sedang dilaksanakan. Pada wsktu itu APD dan APK minim terlihat digunakan di lokasi.

Show More
Back to top button