Nasional

Terkendala Lahan, Progres Pekerjaan Bendungan Bagong Baru 1,7 Persen

TRENGGALEK, eljabar.com – Hingga akhir Agustus 2021, progres pekerjaan Bendungan Bagong di Desa Sumurup dan Sengon, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, sebesar 1,7 persen.

Angka tersebut tergolong rendah mengingat pekerjaan pembangunan Bagong telah terkontrak akhir Desembet tiga tahun silam.

Keterangan yang dihimpun eljabar.com menyebutkan, persoalan pembebasan lahan yang sampai saat ini masih belum tuntas menyebabkan pekerjaan infrastruktur sumber daya air itu belum bisa memenuhi target yang direncanakan, yakni 8,8 persen.

“Realisasi progres pekerjaan Bendungan Bagong 1,7 persen, dari yang direncanakan sebesar 8,08 persen sehingga terdapat deviasi sebesar -6,78 persen,” terang Pelaksana Teknis PPK Bendungan Bagong yang diterima eljabar.com melalui aplikasi pesan. Selasa (31/08/2021).

Meskipun begitu, pelaksanaan pembangunan infrastruktur ketahanan pangan dan ketahanan air itu terus menyelesaikan pekerjaan di lokasi lahan yang telah dibebaskan.

Yang bergulir saat ini adalah pembuatan saluran pengelak untuk pengaliran sementara sungai dengan blasting atau peledakan.

Pasalnya, selain untuk menurunkan deviasi progres sebesar -6,78 persen, pekerjaan blasting yang sempat terhenti oleh protes warga setempat, merupakan tahap paling krusial untuk dapat melanjutkan ke pekerjaan selanjutnya.

Hal ini dikemukakan oleh PPK Bendungan Bagong Budiono, seusai ikut menghadiri pertemuan perwakilan warga dengan Bupati Trenggalek dan Forkopimda, pekan lalu.

Selain itu, imbuh Budi, masih terdapat pekerjaan yang akan meningkatkan progres, yaitu galian tanah untuk fasilitas umum. Skenario ini yang paling memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Sebab, untuk melaksanakan pekerjaan di lokasi lain masih terkendala pembebasan lahan.

Terkait perkembangan pembebasan lahan Bendungan Bagong, PPK Pengadaan Tanah Bendungan BBWS Brantas Denny Bayu Prawesto menjelaskan bahwa sudah 160 bidang tanah yang telah siap untuk diajukan ke satuan kerja yang ada di pusat. Jumlah itu mengalami penambahan sebanyak 36 bidang dari yang sebelumnya sebanyak 124 bidang.

“Ada 160 bidang yang akan diajukan ke satker pusat dulu untuk kemudian diteruskan ke Lembaga Manajemen Aset Nasional (LMAN),” ujar Deny lewat aplikasi pesan. Rabu (26/08/2021).

Pihaknya, kata Deny, terus berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya agar pembebasan lahan untuk pembangunan Bendungan Bagong segera rampung sesuai ketentuan yang ditetapkan.

Berdasarkan catatan eljabar.com, total bidang lahan untuk pembangunan Bendungan Bagong mencapai 1.500 bidang.

Sementara itu, Direktur Bendungan dan Danau Kementarian PUPR Airlangga Mardjono menjelaskan bahwa administrasi pertanahan pemilik tanah yang tidak lengkap kerap menjadi permasalahan dalam proses pembebasan lahan. Untuk menyelesaikan permasalahan administrasi itu akan memakan waktu. (*wn)

 

 

Show More
Back to top button