Tokoh Masayakat dan Kiai di Sumenep Kompak Tolak Tambang Fosfat
SUMENEP, eljabar.com – Rencana penambangan fosfat di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga saat ini menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat Tak terkecuali dari para tokoh masyarakat dan Kiai di kota keris ini, langsung mengadakan pertemuan dalam menyikapi Isu Pertambangan Fosfat, bertempat di PP Darun Najah Daerah Tengah, Desa Gaddu Timur, Kecamatan Ganding, pada hari Kamis (25/3/2021).
KH. Hafid Sulaiman Pengasuh PP Darun Najah Daerah Tengah, Gaddu Timur, Kecamatan Ganding menjelaskan, ulama dengan umara harusnya bersinergi dalam pembangunan. Sebab itu, kata dia dalam menyikapi penambangan fosfat ini, pihaknya mengundang para tokoh masyarakat dan kiai.
“Hari ini, kami (tokoh masyarakat dan ulama, red) berkumpul untuk membicarakan tentang penambangan fosfat, dan kami tidak ingin adanya kerusakan lingkungan, akibat penambangan tersebut,” kata KH. Hafid.
Disamping itu, KH. Helmi ulama asal Kecamatan Ganding, mengatakan, dalam pertemuan Forum Sumenep Hijau (FMS) di Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Sumenep, telah disepakati untuk menolak penambangan fosfat tersebut.
Menurutnya, Tuhan menciptakan bumi yang memiliki bermacam-macam kandungan alam, dan itu bermanfaat bagi manusia. Namun, jika fosfat ditambang, maka dampak sosial dan lingkungan sangat besar.
“Mari kita bersama-sama menolak pertambangan fosfat, karena mudharatnya lebih besar dibandingkan dengan manfaatnya bagi masyarakat,” serunya.
Sementara itu, Anggota DPRD Sumenep Ahmad Suwaifi Qoyyum mengaku, hingga hari ini draft review Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang RTRW, masih belum masuk ke DPRD Sumenep.
“Draftnya belum masuk ke kantor DPRD,” singkatnya.
Menurut Suwaifi, pada pasal 33 tentang kawasan lindung geologi, bersebrangan dengan pasal 40 tentang kawasan peruntukan pertambangan, oleh karena itu dirinya agar berusaha semaksimal mungkin agar pasal 40 Perda RTRW nomor 12 tahun 2013 dihapus. Sehingga, tidak ada penambangan fosfat yang akan dilakukan oleh Perusahaan pertambangan.
“Secara pribadi saya menolak pertambangan fosfat dan akan selalu bersama masyarak,” tegas Politisi Partai Gerindra Sumenep.
Pihaknya akan selalu bersama masyarakat dalam penolakan penambangan fosfat yang akak dilakukan perusahaan pertambanhan. Sebab, akan sangat berdampak pada lingkungan dan masyarakat.
“Jika fosfat ini ditambang, maka kerusakan lingkungan akan terjadi. Seperti ke lahan pertanian,” jelasnya.
“Mari kita bersama-sama menjaga Kabupaten Sumenep, terutama menjaga lingkungan agar tidak rusak,” tutupnya. (ury)







