Wabup: Intelijen Jadi Garda Terdepan Menjalankan Fungsi Deteksi dan Peringatan Dini
SUMEDANG, eljabar.com — Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan Menghadiri Pembukaan Bimbingan Teknis Intelijen Tahun 2019 yang di Inisiasi Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, bertempat di Hotel Puri Khatulistiwa, Kamis (21/03/2019).
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Rohayah Atang, S.H. dalam Laporannya Pemerintah melalui Mentri Dalam Negeri telah meneribitkan peraturan menteri Nomor 2 tahun 2018 tentang kewaspadaan dini di daerah, menindaklajuti permendagri tersebut Pemerintah Kabupten Sumedang melaksanakan, sosialisasi permendagri tersebut, membentuk tim kewaspaspadaan dini pemerintah Kabupaten Sumedang, membentuk tim kewaspadaan dini daerah di kecamatan, menyelenggarakan bimbingan teknis intelijen bagi tim kewaspaan dini daerah.
“Saya harap diselenggarakannya kegiatan bimbingan teknis intelijen tahun 2019 untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tim kewaspdaan dini pemeritah Kabupaten Sumedang dan tim kewaspadaan dini daerah di kecamatan dalam hal pendektesian dan pencegahan dini terhadap potensi terjadinya ancaman tantangan hambatan dan gangguan di wilayah Kabupaten Sumedang,” ungkapnya.
Lanjut Rokayah, “Saya harapkan Sinergitas Steakholder terkait dalam penanganan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang mungkin terjadi di Kabupaten Sumedang dan Pengawalan pencapaian Sumedang Simpati 2023, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam penanganan potensi konflik yang terjadi di masyarakat juga mempunyai kemampuan dalam menganalisa gejala yang dapat muncul sewaktu-waktu serta membentuk infomasi intelijen yang terjadi di lapangan,” harapnya.
Masih dalam laporannya, peserta kegiatan bimbingan teknis intelijen di ikuti oleh 55 orang terdiri dari 29 orang dari perangkat daerah Kabupaten Sumedang dan 26 perangkat daerah kecamatan.
Wakil Bupati Sumedang dalam sambutannya mengatakan, saat ini kondisi lingkungan strategis terus mengalami dinamika perubahan di berbagai sektor kehidupan telah menimbulkan dampak pada terjadinya ancaman, tantangan, hambatan dan membahayakan ketahanan nasional.
Berbagai potensi kerawanan dan ancaman tersebut bersifat multidimensi mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keaman sebagai upaya dari pihak luar yang ingin melemahkan masyarakat Indonesia dan ketahanan nasional terlebih pada tahun 2019.
“Oleh karena itu, upaya dari pihak luar tersebut harus kita cegah, tangkal dan tanggulangi bersama oleh pemerintah bersama-sama elemen masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan memperkuat ketahanan nasional,” ungkapnya.
Lanjut Wabup, intelijen yang merupakan garda terdepan dalam menjalankan fungsi deteksi dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional.
“Maka peran Itelijen sangat diharapkan dalam menghadapi setiap adanya ancaman, hambatan, dan gangguan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya guna mendukung peningkatan ketahanan bangsa dan keamanan wilayah masing-masing,” ujarnya.
Masih dalam sambutannya, Menindaklanjuti terbitnya peraturan menteri dalam negeri nomor 2 tahun 2018 tentang kewaspadaan dini daerah.
“Kami telah membentuk tim kewaspadaan dini pemerintah daerah Kabupaten Sumedang dan tim kewaspadaan dini daerah di kecamatan yang di tetapkan dengan keputusan Bupati yang mempunyai tugas antara lain, mencari, megumpulkan, mengkordinasikan data serta informasi/bahan keterangan dengan unsur intelijen negara lainnya,” tukasnya.
Wabup berharap, Tim kewaspadaan dini kerja daerah Kabupaten Sumedang, “Saya harap bisa terus menjalin kerjasama dengan forkofimda khusunya dalam kerjasama intelijen. Pertahanan dan keamanan lingkungan perlu ditingkatkan apalagi saat ini sedang menghadapi pemilu serentak 2019, diharapkan kepada tim harus mewaspadai banyak muatan yang berpotensi terjadinya bentrokan diantara masyarakat, jangan sampai melakukan kontek politik ada pihak yang ingin mempengaruhi ideoligi bangsa,” pungkasnya. (Abas)