Wabup Sumedang Apresiasi Al Aqsha Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat
SUMEDANG, eljabar.com — Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di Pondok Modern Al Aqsha Cibeusi Kecamatan Jatinangor sudah baik bahkan lebih baik dari yang sudah dimonev tim gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumedang.
Erwan mengatakan, dari mulai masuk gerbang, pengecekan suhu tubuh dan sampai di asrama santri pun, sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, mobil rombongan Wakil Bupati pun disemprot cairan disinfektan.
“Bukan karena saya ada di sini, tapi sepanjang saya melakukan monev ke sejumlah sekolah dan pesantren, baru Al Aqsha Cibeusi yang terbaik,” katanya.
Erwan pun mengatakan, sebanyak 116 pondok pesantren di Kabupaten Sumedang sesuai surat edaran Bupati Sumedang sudah bisa membuka kegiatan pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hanya saja, untuk sekolah, masih belum bisa tatap muka karena rentan siswa pulang pergi dari rumah ke sekolah.
“Kalau santri kan dikarantina di asrama, jadi begitu masuk pondok, tidak melakukan aktivitas ke luar. Sebelum dimulai pembelajaran, santri juga dikarantina mandiri di ruang isolasi yang sudah dibuat pihak pondok pesantren. Jadi benar-benar steril,” katanya.
Termasuk, di Pondok Modern Al Aqsha Cibeusi juga tim gugus tugas sudah menyiapkan ruang isolasi bagi santri yang baru datang, setelah 14 hari dikarantina, baru boleh melaksanakan pembelajaran.
“Di beberapa kecamatan ada 16 Kecamatan sudah masuk zona hijau, jadi boleh melaksanakan pembelajaran, hanya untuk tatap muka, kami koordinasikan lagi dengan Dinkes dan Disdik Sumedang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Gugus tugas Covid 19 Pondok Modern Al Aqsha, Apip Hadi Susanto MM mengatakan tidak ada rekayasa dalam penyambutan rombongan wabup ke Al Aqsha. Sebab, acara mendadak, baru kemarin mengontek aspri Wabup, besoknya langsung di ACC.
“Tim gugus tugas dibentuk bulan Juni kemarin, ini kegiatan mendadak dan tidak mengada ngada. Protokol kesehatan di kami sangat ketat sesuai arahan dari dinkes dan pemerintah. Dan kami juga mendapat apresiasi dari orang tua dan pa wabup,” katanya.
Apip pun mengapresiasi sekali khususnya Pa Wabup Sumedang yang respon terhadap undangan pondok pesantren untuk mengecek Protokol kesehatan. Sebab, tidak semua pejabat bisa secepat dan serespon itu.
“Prokes kesehatan di kami sangat ketat, sebelum kedatangan santri, kita lakukan secara bertahap ada penyemprotan disinfektan. Pemeriksaan suhu tubuh, pengecekan kesehatan, dan pemeriksaan sampai ruang asrama. Jumlah santri di kita ada 1300 dan yang sudah masuk sekitar 200 santri,” tandasnya. (Abas)