Pemerintahan

Wabup Sumedang Ungkap, Toleransi Kunci Keharmonisan Kehidupan Beragama

SUMEDANG, elJabar.com — Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila menyampaikan apresiasi kepada seluruh tokoh agama dan jajaran Kementerian Agama Kabupaten Sumedang yang telah berperan aktif dalam menjaga kerukunan umat beragama.

Hal itu disampaikannya pada pertemuan Tokoh Agama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumedang, Selasa (11/8/2025).

“Alhamdulillah, Sumedang dikenal sebagai daerah yang aman, religius, dan harmonis, yang harus terus kita jaga dan rawat bersama,” tuturnya.

Wabup Fajar menegaskan, perbedaan bukanlah hal yang harus dibesar-besarkan sebagaimana sebagaimana semboyan Bhineka Tunggal Ika.

“Generasi yang akan datang patut memahami akan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Tujuannya untuk paham dan mengetahui bahwa Indonesia ini dibangun bukan hanya dari satu ras saja, tetapi hidup dengan berbagai macam suku, bahasa, adat, budaya dan lainnya,” tutur Fajar.

Fajar menambahkan, toleransi adalah kunci menjaga keharmonisan kehidupan beragama.

“Saya percaya bahwa kita semua hadir di sini karena memiliki cinta kepada Sumedang dan cinta kepada sesama manusia. Kita ingin membangun Sumedang bukan hanya kota yang maju secara fisik, tetapi juga kuat secara spiritual,” ucap Fajar.

Menurutnya, toleransi dimaksud bukan hanya sekedar sikap pasif, melainkan tindakan aktif dalam menjunjung tinggi hak beribadah dan hidup damai.

“Jika para tokoh agama mengedepankan toleransi, Insha Alloh Sumedang akan selalu harmonis dan bahagia,” ujar wabup.

Sumedang, sambung Fajar, merupakan tanah yang diberkahi, bukan sekedar dari keindahan alam, kekayaan budaya, tetapi karena masyarakatnya hidup rukun secara berdampingan.

“Saya berharap ke terus menjaga kerukunan dengan sesama umat dan mengedepankan toleransi,” kata Fajar.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Sumedang, H. Hamzah Rukmana, mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan memperkuat toleransi dan moderasi beragama untuk membangun sinergi antara pemerintah daerah, lembaga keagamaan, aparat penegak hukum, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

“Saya melihat Kabupaten Sumedang berada dalam kondisi yang kondusif dengan tingkat toleransi beragama yang luar biasa,” ujarnya.

Hamzah menjelaskan, Kemenag Sumedang telah menerbitkan surat keputusan terkait mitigasi intoleransi dan radikalisme melalui sistem peringatan dini yang melibatkan Kepala KUA dan Penyuluh Agama di seluruh kecamatan.

“Mereka berkoordinasi dengan Forkopimcam, Forkopimda dan aparat hukum untuk mengantisipasi potensi gangguan kerukunan di Kabupaten Sumedang,” pungkasnya. (fad/hum)

Show More
Back to top button