Bandung,eljabar.com — Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa se-Bandung Raya di depan Gedung DPRD Jawa Barat, berakhir dengan audiensi, Kamis (14/4/2022). Suasana sempat memanas dengan menggelar aksi bakar ban.
Sebelumnya, ribuan pedemo kembali memadati halaman Gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate. Sampai dengan pukul 19.00 WIB massa aksi masih belum membubarkan diri.
Selain itu, mereka juga meminta supaya kawat berduri di pagar kantor dewan dilepas. Namun, setelah melakukan orasi beberapa saat, perwakilan pedemo diminta untuk masuk ke halaman gedung menyampaikan tuntutan aksi.
Dalam audiensi yang diikuti ribuan pedemo itu ditandatangani kesepakatan antara mahasiswa dan anggota dewan. Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ahmad Ru’yat menuturkan, dalam kesepakatan tersebut mahasiswa meminta anggota dewan agar menyampaikan enam tuntutannya ke DPR.
Pertama, menolak wacana presiden tiga periode dan bertahan sesuai konstitusi yakni masa jabatan presiden cukup dua periode.
“Menolak perpanjangan masa jabatan tiga periode dan menolak penundaan pemilu,” kata Ru’yat.
Tuntutan kedua, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite bersubsidi serta PPN 11 persen. “Jadi (PPN) 10% berlaku kembali,” ujar Ru’yat.
Kemudian, mahasiswa juga menolak perpindahan ibu kota negara (IKN) yang berpusat di Provinsi Kalimantan Timur. Keempat, menolak perpindahan ibu kota negara.