Pemerintahan

“Wow” Nilai Inflasi Kota Sukabumi di Bulan Juli Secara MTM Tertinggi di Jawa Barat

Sukabumi,eljabar.com -Secara month to month (mtm) Juli 2023, nilai inflasi Kota Sukabumi tertinggi di Jawa Barat (jabar) yakni, sebesar 0,24 persen. Namun, kalau gabungan 7 kota di jabar terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 3,46 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,88. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 4,13 persen dan terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,89 persen.

“Berdasarkan data dari BPS, memang kalau dilihat mtm Juli 2023, Kota Sukabumi tertinggi sama dengan Kota Bogor yang inflasinya masing-masing sebesar 0,24 persen. Namun, secara yoy tertinggi Kota Cirebon yang inflasinya mencapai 4,13 persen,”jelas Kepala Bidang Perekonomian, dan Sumber Daya Alam, pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Yanto Arisdiyanto.Kamis,(11/8/2023).

Masih data dari BPS, sambung Yanto, pemicu inflasi pada mtm Juli 2023 tersebut, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya hampir seluruh indeks kelompok pengeluaran. Diantaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,87 persen, kelompok pendidikan sebesar 5,43 persen, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman (restoran) sebesar 3,94 persen.

“Sedangkan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan alami deflasi sebesar 0,09 persen,”bebernya.

Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Sukabumi, terus melakukan pemantauan ketersediaan dan pasokan yang dapat memicu kenaikan inflasi. Meskipun saat ini laju inflasi di Kota Sukabumi tergolong cukup terkendali. Artinya, masih dalam target yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Yaitu, dikisaran 2-4 persen, atau 3+/-1.

“Kami, bersama dinas dan lembaga lainya, akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan, serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum. Termasuk menganalisis stabilitas permasalahan perekonomian daerah, yang dapat mengganggu stabilitas harga dan keterjangkaun barang dan jasa,”pungkasnya.anne.

Show More
Back to top button