Regional

Yudi “Kirab Panji Mahkota Sumedang Larang Tahun ini Sejatinya Dijadikan Momentum Untuk Menggali, Mengenal Serta Memahami Sejarah”

SUMEDANG,eljabar.com –  Dalam rangka hari jadi Sumedang ke-444 ada yang menyedot perhatian warga, selain  momentum tahunan itu baru bisa dilaksanakan kembali akibat pandemi Covid-19 yakni Iring-iringan kirab panji dan Mahkota Sumedang Larang yang dimulai dari Kecamatan Darmaraja hingga Alun-alun Kabupaten Sumedang.

Ribuan warga disepanjang jalan yang dilintasi hingga Alun-alun Sumedang berjibaku untuk menyaksikan iring-iringan Kirab Panji dan Mahkota Sumedang Larang, Minggu (16/5/2022).

Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Sumedang, Yudi Tahyudin Sunardja yang ikut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan, kirab panji mahkota Sumedang Larang merupakan budaya sakral dan masih dipertahankan hingga kini.

“Peserta iring-iringan dengan ciri khas pakaian adat Sunda atau Salontreng mewarnai pelaksanaan kirab panji mahkota Sumedang Larang. Bahkan, puluhan anggota GMBI diterjunkan untuk mengawal kegiatan sakral ini,” kata Yudi.

Menurut Yudi, banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut termasuk Ormas LSM GMBI yang ditugaskan untuk pengawalan rombongan iring-iringan.

“Kirab panji mahkota Sumedang Larang tahun ini sejatinya dijadikan momentum untuk menggali, mengenal serta memahami sejarah berdasarkan naskah naskah literasi,” katanya.

Sehingga, terang Yudi, momen tersebut harus terus dipertahankan sebagai sejarah mutlak. Bahkan harus diedukasi kepada generasi-generasi penerus.

“Ini juga merupakan salahsatu aksi GMBI peduli terhadap budaya terutama dalam rangka menyukseskan hari jadi Sumedang ke-444. Saya berharap budaya Sumedang wajib diperkuat bahkan dikembangkan. GMBI akan terus berkolaborasi dengan Keraton Sumedang Larang khususnya dalam penguatan Seni Budaya di Sumedang,” tukas Yudi. (*)

Show More
Back to top button