Pemerintahan

Ketua Paguyuban PR Sumenep Sambut Positif Penetapan TIHT 2025, Petani Tembakau Dapat Kepastian Harga

SUMENEP, eljabar.com — Menjelang musim panen tembakau, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menetapkan Titik Impas Harga Tembakau (TIHT) 2025 sebagai acuan harga minimum bagi petani. Keputusan ini diambil melalui rapat koordinasi lintas sektor yang melibatkan instansi terkait, perwakilan petani, serta pelaku industri pertembakauan.

Ketua Paguyuban Pengusaha Rokok Sumenep, H. Sofwan Wahyudi atau akrab disapa H. Udik, mengapresiasi langkah pemerintah daerah tersebut. Menurutnya, penetapan TIHT lebih awal memberikan kepastian harga sekaligus perlindungan bagi petani dari fluktuasi pasar.

“Kebijakan ini memberi kejelasan bagi petani dan pengusaha rokok dalam merencanakan strategi pembelian dan produksi. Dengan adanya acuan harga, petani punya pegangan, dan kami bisa mengatur strategi produksi lebih matang,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).

H. Udik menegaskan, komunikasi antara pemerintah, petani, dan pelaku usaha perlu terus diperkuat. Ia berharap, pengawasan pembelian di lapangan dilakukan secara ketat agar harga jual tidak jatuh di bawah titik impas akibat permainan tengkulak.

Bupati Sumenep, H. Achmad Fauzi Wongsojudo, menyampaikan bahwa TIHT merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi petani dari kerugian. Menurutnya, penetapan lebih awal adalah langkah antisipasi menghadapi dampak cuaca yang tidak menentu dan potensi penurunan produksi.

Adapun TIHT 2025 di Sumenep ditetapkan sebagai berikut:

Tembakau Gunung: Rp 67.929/kg (naik Rp 946 atau 1,41%)

Tembakau Tegal: Rp 63.117/kg (naik Rp 1.513 atau 2,46%)

Tembakau Sawah: Rp 46.142/kg (naik Rp 46 atau 0,10%)

Bupati Fauzi menambahkan, dalam dua tahun terakhir, harga beli di tingkat petani hampir selalu berada di atas TIHT. “Sejak 2022, realisasi di lapangan membuktikan TIHT efektif menjaga stabilitas harga,” tegasnya.

Pemkab Sumenep berharap kebijakan ini tidak hanya menjaga harga, tetapi juga memperkuat keberlanjutan industri pertembakauan yang menjadi penopang ekonomi ribuan keluarga di daerah tersebut. (Ury)

Show More
Back to top button