Kali Pertama, Srikandi Pasoendan Ngahiji Gelar Konferensi Bumi Budaya Nawacita
BANDUNG, eljabar.com – Ratusan budayawan, masyarakat adat, hadir di Kota Bandung untuk merumuskan gagasan pelestarian budaya leluhur, dalam Konferensi Bumi Budaya Nawacita (BBN), yang digelar Srikandi Pasundan Ngahiji, di ruang serba Guna Pasoendan, Mall Lucky square, Jalan Terusan Jakarta No. 2 Bandung, Minggu (28/07/2019).
Konferensi BBN yang juga dihadiri budayawan Nusantara tersebut, mengusung tema “Penguatan Nilai Adat dan kemajuan Budaya sebagai Pondasi kedaulatan politik, Kemandirian Ekonomi, serta Kepribadian Bangsa Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.
Ketua Umum Srikandi Pasundan Ngahiji, Susane Febriyati, dalam sambutannya, menyoroti sejarah Indonesia yang selalu diwarnai ragam pemikiran, karena berasal dari akar budaya, tradisi, sistem nilai sosial dan adaptasi terhadap lingkungan yang berbeda. Tak jarang, hal itu sering menjadi polemik dan dipertanyakan kekuatannya, namun bersyukur masih tetap utuh dalam satu negara bangsa sampai saat ini.
“Keragaman, seyogyanya menjadi aset sosial dan budaya yang tak dapat disetarakan dengan kondisi masyarakat lain di dunia dan dapat menjadi contoh keberhasilan mempersatukan bangsa melalui Pancasila sebagai ideologi negara yang kokoh,” ungkap Susane.
Pada kesempatan yang sama, Badan kehormatan BBN Dr. Jackson T.M, menyampaikan Pemerintah telah mengesahkan Undang-undang Nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan Kebudayaan, dan membuka peluang bagi penguatan aset sosial dan budaya dari setiap daerah agar dapat diakui, dihormati, dilindungi dan dirawat oleh seluruh komponen bangsa yang berbeda tradisi dan cara pandangnya.
“Menguatkan identitas bangsa melalui adat, budaya, dan tradisi merupakan suatu keharusan ditengah tergerusnya budaya lokal oleh globalisasi kebudayaan moderen yang dengan mudah menyebar melalui teknologi informasi yang tersedia kini,” kata Jackson.
Konferensi BBN tersebut, membuka ruang dialog yang intensif, konstruktif, inklusif dan terbuka agar masing-masing perserta Musyawarah Kerja dapat berbagi pengalaman dan pemikiran untuk menyusun strategi Budaya, sebagai salah satu bentuk peran partisipatif masyarakat.
Turut hadir dalam acara konferensi BBN, perwakilan gubernur Jawa Barat Kepala UPTD Pengelolaan Kebudayan Daerah Disbudpar Provinsi Jabar Drs. Erick Hendriyana, Msi., Perwakilan dari Prov Banten, tokoh kebudayaan, masyarakat Adat dari luar Jawa Barat dan akademis. *red