Diajeng Juara Catur Cepat Wali Kota Bandung Cup 2019

BANDUNG, eljabar.com — Pecatur junior putri Diajeng dari Kabupaten Bogor keluar sebagai juara katgori Non Master di Kejuaraan NPCI Cup piala Walikota Bandung yang digelar di Gor Pajajaran Bandung, Sabtu 14 September 2019. Peringkat kedua ditempati Chandra (Jawa tengah) dan peringkat ke-3 ditempati pecatur Dinas LH DKI Jakarta Taya Gnias.
Dari 8 babak yang dimainkan, Diajeng tidak pernah kalah, 7 kali menang dan sekali draw(seri) melawan pecatur tuan rumah, Usep Rahmat. Segingga Diajeng berhasil mengumpulkan 7.5 point. Sebenarnya Chandra juga meraih point 7.5. Hanya saja Diajeng memiliki nilai solkof yang lebih bagus. Sehingaa Chandra yang seminggu sebelumnya menjuarai catur di Soreang harus puas di peringkat kedua.
Diajeng yang sudah menyandang gelar WFM itu memilih turun di kategori Non Master. Menurut ketua NPCI koa Bandung Adik Fakhroji sekaligus penanggungjawab kegiatan pemain junior yang sudah bergelar master diperbolehkan main di kelompok Non Master. Kelompok Non Master diikuti sebanyak 274 peserta arir berbagai daerah di Indonesia yang hampir semuanya pria.
“Tetapi kalau pecatur senior yang sudah bergelar Master harus main di kelompok senior,” ujar Adik yang sudah menggelar kejuaraan Walikota Cup sebanyak 7 kali.
Seorang wasit internasional catur, yang ikut memantau kejuaraan Chessy P kepada eljabar.com mengemukakan dari pengalamannya menjadi wasit di berbagai kegiatan, baru kali ini seorang pecatur putri junior bisa menjuarai kejuaraan yang diikuti banyak pecatur pria senior.
“Beberapa bulan lalu ketika ada kejuaraan catur 3M di Naripa, Bandung, Samantha hanya berhasil menduduki peringkat kedua,” ujar Chessy.
Sementara itu di kelompok senior peringkat atas di dominasi pecatur Bandung Raya. Peringkat pertama di duduki MF Deni Sonjaya, peringkat kedua ditempati MF Tumpat Sinurat dari kabupaten Bandung. Serta pecatur Kota Bandung yang belum bergelar yang ‘naik kelas’ ke kelompok Master berhasil menempati peringkat ketiga. Beberapa pemain Nasional dari DKI dan Jawa Barat hanya berhasil menduduki papan tengah.
“Mungkin mereka jenuh krn baru bertanding di luar negeri,” kata seorang pengamat catur. (Darwis Pulungan)