“Jadi, yang memenangkan pilkada itu adalah golput. Lantas, apakah kalau seperti ini bisa dilakukan pilkada ulang?” kata Jonny, setengah bertanya.
Selain itu, anggaran untuk Pilkada Kabupaten Bogor yang nilainya sebesar Rp170 miliar jauh tidak sebanding dengan hasil yang didapat.
“Ya anggaran fantastis yang merupakan uang rakyat itu terkesan hanya jadi ajang proyek bagi penyelenggara. Sebab, anggaran tersebut tidak diikuti peran serta dan partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Ia pun mendukung penuh adanya aksi damai dari relawan dan masyarakat, dalam rangka mengevaluasi dan menyelamatkan demokrasi Kabupaten Bogor.
“Kita berharap di tahun-tahun mendatang penyelenggara pemilu di Kabupaten Bogor lebih profesional dengan SDM yang becus bekerja, sehingga pesta demokrasi di Kabupaten Bogor jauh lebih baik,” katanya.