BANDUNG, eljabar.com,– Dinilai menikahi siri beberapa wanita, setelah bosan lalu diceraikan, seorang tokoh agama yang juga putra dari pendiri pesantren AB di Kutawaringin menjadi sorotan.
Hal tersebut dialami oleh seorang perempuan asal Rancaekek berinisial PBU, yang menjadi korban oknum pengurus pondok pesantren tersebut.
Dugaan pelecehan martabat perempuan tersebut dialami korban yang menyampaikan pengaduan serta Siaran Pers ke beberapa media.
Ia mengungkapkan, diduga ada beberapa perempuan lainnya yang jadi korban dinikahi oknum tokoh agama tersebut.
Selain diduga pelecehan martabat perempuan, tokoh tersebut diduga melakukan penistaan agama Islam, yakni mempermainkan perkawinan dan membudayakan nikah siri yang seharusnya pernikahan dianggap sakral, namun oleh pelaku hanya sekedar penyaluran syahwat semata.
“Dengan alasan menghindari perzinahan, kemudian para wanita tersebut dinikahi secara siri dan setelah dinikahi dalam waktu beberapa bulan, setelah merasa puas dan bosan kemudian diceraikan,” kata PBU.