Imbas Telat Normalisasi Kali Semajid, Tuding UPT PSDA Madura Pacu Ulang Banjir Ancam Desa Laden

PAMEKASAN, eljabar.com – Banjir yang tiap tahun dialami Desa Laden, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, masih belum menjadi perhatian serius. Pemerintah desa setempat mendesak instansi terkait pada semua level pemerintahan membuat skema penanganan hingga dalam jangka panjang.
Kepala Desa Laden Alimuddin mengatakan, untuk saat ini penanganan banjir yang dibutuhkan hanya yang bersifat parsial dan mendesak saja. Misalnya kegiatan pemeliharaan rutin sungai.
“Untuk saat ini yang perlu segera dilakukan normalisasi Kali Semajid,” ujarnya saat ditemui di balai desa setempat pada Jumat, 14 Oktober 2022.
.
Pada musim hujan, air dari Kali Semajid sering meluap sehingga memasuki wilayah desa. Permukiman masyarakat dan infrastruktur desa terendam dalam waktu cukup lama.
Dampak selanjutnya, menurut Alimuddin mengakibatkan kerusakan pada sarana dan prasarana infrastruktur di desa tersebut. Infrastruktur jalan, pasar desa, sekolah dan kantor desa.
Dari semua itu, yang paling merasakan dampaknya adalah masyarakat yang jadi korban bencana. Kondisi ini menimbulkan masalah-masalah sosial yang pemulihannya lama.
“Pendidikan bagi anak usia sekolah terganggu, pasar sebagai prasarana ekonomi masyarakat jadi kurang produktif. Kemudian penyakit ikutan banjir seperti diare bermunculan,” ucapnya.
Oleh karena itu, Alimuddin lantas melihat kondisi terkini Kali Semajid dan memantau informasi perkembangan iklim, cuaca dan klimatologi. Kemudian pihaknya menampung keluhan, masukan dan keinginan masyarakat yang berhubungan dengan Kali Semajid.
Setelah disimpulkan, penanganan Kali Semajid harus segera disampaikan kepada pihak terkait. Pihaknya akan mendesak instansi yang berwenang untuk tidak menunda penanganan Kali Semajid. Sedimen dan sampah pada badan sungai agar segera diangkat sehingga aliran lancar dan tidak membebani sungai.
“Kami mendesak instansi berwenang, baik Pemkab Pamekasan maupun Pemprov Jatim, segera membenahi kondisi Kali Semajid. Pendangkalan secepatnya dilakukan normalisasi,” tegasnya.
Koordinator Surabaya Institute Governance Studies, Bethari Rizkita menilai, desakan pihak Desa Laden tentu bukan tanpa alasan. Selain trauma banjir awal Maret 2022, masyarakat Laden pasti khawatir ancaman luapan Kali Semajid datang sewaktu-waktu.
“Tujuan desakan itu supaya DesaLaden tidak banjir yang merusak infrastruktur desa. Ini sejalan dengan salah satu Misi Dinas PUSDA Jatim, yaitu, mengendalikan banjir dan mengurangi resiko daya rusak air,” katanya melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 15 Oktober 2022.
Untuk sementara, respon konkrit atas desakan segera normalisasi Kali Semajid, eljabar.com, menghubungi pihak UPT PSDA Madura. Namun, sampai berita ini tayang, Kepala UPT PSDA WS Kepulauan Madura, Anton Deni Swara, enggan menjawab pesan eljabar.com yang sampaikan melalui Whatsapp, pada Jumat, 14 Oktober 2022. (idrus)







