Uncategorized

Kapolda Jabar Saksikan Deklarasi Anti-Hoaks di Sumedang

SUMEDANG, eljabar.com,– Kapolda Jabar Irjen Pol. Agung Budi Maryoto ‘blusukan’ ke Kota Tahu Sumedang, Rabu 21 Maret 2018. Dalam kunjungannya itu, jenderal bintang dua menyaksikan deklarasi anti-hoaks atau berita bohong.

Deklarasi yang dilaksanakan di Mapolres Sumedang ini melibatkan Bupati Sumedang beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya dan dari unsur Komisi Pemilihan Umum Daerah, para tokoh agama, pemuda dan masyarakat.

Isi dari deklarasi sendiri adalah, menolak segala bentuk berita bohong yang menimbulkan rasa kebencian, permusuhan berlatar belakang suku, agama, ras dan antar golongan; menyampaikan berita yang benar sesuai dengan fakta yang terjadi, tidak menyebar berita-berita hoax dan fitnah; menggunakan media sosial secara bijak, santun dan cerdas; mendukung Polri untuk menindak tegas kepada pelaku penyebar hoaks.

Selanjutnya, poin yang masih tertuang dalam deklarasi adalah; senantiasa menjaga situasi dan kondisi Kab. Sumedang tetap aman, damai dan kondusif; serta bekerja sama dengan semua pihak untuk menyajikan berita kepada masyarakat dengan cara menolak, menangkal dan menghentikan informasi yang tidak benar/hoaks, baik berupa gambar, foto atau ilustrasi, yang menimbulkan rasa kebencian, permusuhan yang berlatar suku, agama, ras dan antar golongan.

Pjs. Bupati Sumedang, H. Sumarwan Hadisoemarto mengungkapkan, dalam situasi dan kondisi menghadapi Pilkada serentak tahun 2018, ada indikasi yang menginginkan proses Pilkada tidak berjalan lancar.

Salah satu indikasi yang disebutkannya tersebut seperti halnya maraknya kabar bohong atau hoaks, sehingga berpotensi membuat gaduh atau pun ketakutan di masyarakat.

Untuk itu, dengan adanya deklarasi anti-hoaks yang dilaksanakan bersama segenap komponen dan masyarakat, diharapkan mampu menangkal hoaks yang dianggap dapat mengganggu kondusifitas di tengah masyarakat.

“Dengan demikian, pada kesempatan ini saya turut mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat mempertahankan kondusifitas Kab. Sumedang. Jangan terprovokasi oleh hal yang dapat mengganggu terhadap proses Pilkada,” kata Sumarwan.

Sumarwan juga turut berterima kasih terhadap jajaran Polri, yang berkomitmen untuk terus menjaga kondusifitas pada saat pelaksanaan Pilkada di Jawa Barat.

“Tentu saya sampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada jajaran Polri khususnya Polda Jabar yang telah turut menjaga kondusifitas pada pelaksanaan Pilkada di Jabar, dan kami pun berkomitmen untuk menjaga kedamaian Kab. Sumedang pada saat pelaksanaan Pilkada, sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen. Pol. Drs. Agung Budi Maryoto turut menyoroti terkait kontestasi Pilkada Kab. Sumedang yang akan diikuti oleh lima pasangan calon.

Menurutnya, dengan hadirnya lima pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang, maka mau tidak mau akan membuat masyarakat Kab. Sumedang terbagi ke dalam lima kelompok.

“Pasti, dengan adanya lima paslon ini masyarakat Sumedang akan terbelah ke dalam lima kelompok, dan itu sah-sah saja. Namun demikian saya ingatkan, kelompok yang terbelah ini harus kembali rukun ketika Pilkada usai. Guyub kembali membangun Sumedang menjadi lebih baik,” paparnya.

Terkait maraknya hoaks terutama di berbagai medsos, dirinya juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima di Medsos, dengan cara melakukan cross check terhadap berita yang diterima.

“Yang harus diwaspadai dan disarankan agar kita harus mampu menyaring konten tidak perlu yang bisa merusak keberagaman, khususnya terhadap hoax atau kabar bohong ini,” ujarnya.

Dikatakan Agung, dalam satu bulan terakhir, telah beredar sekitar 21 berita di medsos terkait penyerangan terhadap ulama, dari isu itu, hanya dua kasus saja yang benar terjadi dan 19 selebihnya merupakan berita bohong dengan maksud menebar ketakutan pada masyarakat.

Dalam pesan terakhirnya, Kapolda pun mengimbau agar dalam pelaksanaan Pilkada Sumedang tidak sampai terjadi perselisihan, terlebih lagi sampai dengan munculnya konflik.

“Saya titip pada Pilkada serentak tahun 2018 khususnya di Kab. Sumedang ini jangan diwarnai dengan hal yang tidak kita inginkan. Jangan ada perselisihan apalagi sampai timbul konflik, karena untuk pemulihan konflik selalu membutuhkan waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya.

Acara ditutup dengan pengalungan sorban kepada para pimpinan Pondok Pesantren, serta pemasangan Komunitas Cyber Sumedang yang diwakili oleh Asep Herdiana dan Khrisna Supriatna. (abas/boni)

Show More
Back to top button