Kerahkan Puluhan Truk, Aparat Kembali Masuki Desa Wadas

PURWOREJO, eljabar.com – Puluhan truk dan mobil polisi kembali dikerahkan ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo.
Pengerahan kendaraan milik polisi itu diungkap akun resmi instagram Gerakan Masyarakat Peduli Alam Wadas (Gempa Dewa) wadas_melawan.
Dalam vidio yang diunggah di akun wadas_melawan tersebut memperlihatkan kendaraan polisi jenis truk, sedan, kendaraan roda dua dan SUV melintas di jalan desa lalu diparkir di depan masjid yang digunakan berkumpul oleh warga yang menolak penambangan batu andesit.
“Belum hilang trauma warga setelah penangkapan kemarin, hari ini aparat yang katanya mau ditarik dari Desa Wadas, nyatanya kembali lagi dan hilir mudik,” bunyi keterangan dari vidio yang diunggah wadas_melawan, Sabtu (12/02/2022), jam 10.58 WIB.
Sejumlah personil kepolisian dan anggota TNI juga terlihat di sebuah bangunan yang kemarin digunakan warga. Selain itu, sebuah mobil SUV warna hitam dengan plat nomor milik TNI juga terlihat diparkir di halaman bangunan tersebut.
Sedangkan keterangan pada vidio kedua yang diunggah sekitar jam 12.30 WIB, akun resmi instagram wadas_melawan berbunyi, “Hari ini Sabtu 12 Februari 2022, aparat kembali datang ke Wadas. Belum sembuh trauma warga atas kekerasan yang dilakukan aparat kemarin, ini justru bermobil-mobil dan bertruk-truk aparat datang kembali.”
Sebelumnya, Komnas HAM RI juga meminta agar pendekatan yang dilakukzn untuk menyelesaikan permasalahan lahan di Desa Wadas agar dievaluasi.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara seusai mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terkait rencana penyelesaian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jum’at (11/02/2022).
Pendekatan yang digunakan tidak lagi menggunakan pendekatan keamanan namun mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif serta berbasis sikap dan kebutuhan warga.
Sementara itu Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengecam keras pengerahan polisi ke Desa Wadas. Lembaga advokasi publik ini, dalam salah satu peryataan sikap untuk menarik mundur aparat Kepolisian dan TNI dari Desa Wadas.
Sejumlah dukungan terhada perjuangan warga Desa Wadas untuk mempertahankan ruang hidup dan lingkungan terus mengalir. Dukungan itu berasal dari sejumlah organisasi non pemerintah, akademisi dan aktivis kesenian. (*wn)