Pemerintahan

Ketersediaan Logistik di Kabupaten Sumedang Aman Hingga Juni 2020

SUMEDANG, eljabar.com — Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang Logistik di Ruang Cakrabuana IPP Setda, Selasa (18/05/2020).

Rapat dipimpin langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir didampingi Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan dan diikuti oleh Sekda Herman Suryatman, para Asisten dan para Kepala Perangkat Daerah.

Asisten Pembangunan dr. Hilman Taufiq selaku Ketua Divisi Logistik menyampaikan, ketersediaan logistik, termasuk APD, secara umum aman sampai dengan bulan Juni 2020 sehingga tinggal membuat rencana kebutuhan untuk bulan-bulan selanjutnya.

Dilatakan Hilman, untuk distribusi logistik PSBB Tahap II dititipkan di Puskesmas yang sebelumnya di Dishub. Sementara kebutuhan non APD di Cek Point C telah didistribusikan di dapur umum desa lokasi Cek Point berupa kebutuhan makan sahur dan buka puasa.

Hal lain yang mendesak saat ini adalah usulan mengenai pengadaan Rapid Test dari RSUD dan Dinkes juga kebutuhan masker N-95 sebanyak 2500 buah bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit yang harus secepatnya terpenuhi.

“Hal ini mohon segera diputuskan. Masalahnya adalah anggaran tidak mungkin dari dana BLUD dan ketersediaannya sekarang hanya untuk 4 hari,” kata Hilman.

Ditambahkan, setelah masa PSBB harus diantisipasi permintaan logistik di luar Gugus Tugas dan tenaga kesehatan diantaranya APD untuk Pasukan Kuning seperti baju, sarung tangan, sepatu boot dan kacamata. Perlu juga diantisipasi kebutuhan APD di Mal Pelayanan Publik.

Adapun untuk perencanaan awal BTT Kesehatan dianggarkan Rp. 18,5 milyar dengan realisasi baru Rp. 6 milyar. Hal ini dibantu oleh donasi dari berbagai sumber.

Menanggapi pemaparan dari Divisi Logistik, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir mengapresiasi atas ketersediaan logistik dan APD yang terpenuhi sampai dengan bulan Juni 2020, walaupun masih ada kekurangan untuk Rapid Test dan pengadaan masker N-95.

“Untuk menjaga tenaga kesehatan ini harus diutamakan. Kalau di RSUD lewat Rapid Test. Kemudian di check point pun lebih cepat lewat Rapid Test. Jadi itu silakan di follow up,” katanya.

Bupati pun menginstruksikan agar APD di luar tenaga kesehatan segera dipenuhi dan meminta menginformasikan kepada warga bahwa isolasi di Wisma Haji Islamic Centre  akan diakhiri 1 Juni 2020.

“Kita akhiri 1 Juni 2020. Tapi sekarang informasikan bahwa saat ini (Wisma Haji) sudah kosong sehingga warga di lingkungan yang di dekat Islamic Centre menjadi tenang. Jadi informasikan segera,” jelasnya.

Bupati juga meminta agar kebutuhan selama libur sampai Senin harus dituntaskan karena waktu tersebut adalah puncak pergerakan orang.

“Oleh karena itu, logistiknya harus dipersiapkan dengan baik, termasuk untuk tim patroli kewilayahan, wawar, pembubaran kerumunan dan penertiban pelanggaran.

Pada Hari Raya Idul Fitri, prinsipnya Chek Point C harus tetap ada yang bertugas, Posko tidak boleh kosong sama sekali.

“PSBB tingkat provinsi dilanjutkan dengan proporsional agar ditelusuri dasar hukumnya. PSBB Tahap III dilaksanakan sampai dengan 29 Mei 2020 dengan pengetatan di 12 kecamatan,” katanya. (Abas)

Show More
Back to top button