Menuju Kabupaten Digital Pertama di Indonesia, Pemkab Sumedang Kembangkan SAKIP Desa

SUMEDANG, eljabar.com — Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang saat ini sedang mendorong peningkatan capaian SAKIP dan sedang mengembangkan SAKIP Desa.
SAKIP Desa sendiri merupakan inovasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dan merupakan yang pertama kali ada dan diterapkan di Indonesia sehingga Kabupaten Sumedang berevolusi menjadi kabupaten digital pertama di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman saat memberikan pembinaan SAKIP dalam rangka akselerasi peningkatan kinerja perangkat daerah di Dinas Penanaman Modal dan Pelayananan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Senin (23/11/2020).
Menurut Sekda Kabupaten Sumedang harus benar-benar bisa berinovasi agar tidak ditinggalkan investor.
“Jika Kabupaten Sumedang tidak berubah dan beradaptasi, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan hilang. Untuk itu, kita sebagai pelayan masyarakat harus bisa semaksimal mungkin berinovasi,” paparnya.
Dikatakan Sekda, DPMPTSP sendiri saat ini harus bisa memberikan pelayanan terbaik terkait investasi di Kabupaten Sumedang.
“Dengan transformasi digital, diharapkan Kabupaten Sumedang bisa melakukan lompatan dalam hal akuntabilitas kinerja dan mendatangkan investor,” ujarnya.
Sekda meminta agar DMPTSP Kabupaten Sumedang jangan cepat berpuas diri dengan inovasi yang sudah ada saat ini.
“Kita harus terus melakukan repetisi kebiasaan yang baik hingga mencapai kesuksesan. Jangan sampai tertinggal dengan Kabupaten/Kota lain,” ungkapnya.
Selain itu, Sekda juga menegaskan layanan perizinan dan investasi harus senantiasa terus menerus ditingkatkan karena menurutnya tidak ada akhir dalam melakukan perubahan dan perbaikan diri.
“Ketika DMPTSP melakukan perubahan secara terus menerus, maka akan menjadikan pelayanan prima dan layanan perizinan semakin baik,” tukasnya.
Terakhir Sekda juga mengingatkan tentang implementasi SAKIP dengan memastikan seluruh pegawai memahami indikator kinerja individunya sehingga akan mendorong pencapaian kinerja organisasi.
“Sempurnakan perumusan ‘outcome’ seluruh program kegiatan dan sempurnakan pula pengintegrasian aplikasi perencanaan, penganggaran dan manajemen kerja,” pungkasnya. (Abas)