Uncategorized

PDAM Tirtawening Gandeng Polda Jabar Amankan Asset

BANDUNG, eljabar.com — Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung memperpanjang kerjasamanya dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat. Keputusan menggandeng Polda Jawa Barat ini juga tidak terlepas dari banyaknya aset PDAM yang tersebar di 160 titik.

‎”Secara prinsip ya kita mah semuanya kan kita minta pengamanan. Jadi kalau ada berapa dari dulu kita sampaikan ada aset di banyak titik ada di 160an titik. Namun demikian tentunya karena pihak polda jabar juga kan luas ya lebih leluasa,” kata Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi usai penandatanganan MOU bersama Polda Jawa Barat di Hotel Grand Mercure, Jalan Setiabudhi, Bandung, Senin (22/1/2018).

Dituturkan Sonny, selama ini memang belum ada aset PDAM yang sampai hilang. Sekalipun ada persoalan kecil soal aset atau penyerobotan oleh pihak lain sudah bisa dituntaskan tanpa harus menempuh proses panjang, apalagi sampai masuk ke ranah hukum.

Meski begitu, Sonny menegaskan bahwa kerjasama dengan Polda Jawa Barat ini bukan semata menyoal antisipasi pengamanan aset, tetapi sebagai pendukung dalam membangun komunikasi bersama masyarakat. Hal itu terkait keamanan, kenyamanan, dan pelayanan PDAM Tirtawening dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

“Alhandulillah saya tidak ada kehilangan, kalau ada masalah masalah terkait dengan penyerobotan itu mah selalu ada lah ya, tapi kan kita coba sekarang ini dengan terus melengkapi dokumen dokumen kepemilikan ya. Kalau ini bukan terkait dengan hilangnya aset tetapi terkait masalah pengamanan dan komunikasi dengan masyatakat ya,” terangnya.

Terlebih, sambung Sonny, di 2018 ini ‎PDAM Tirtawening terus mengembangkan perusahaannya dengan berupaya menambah jaringan distribusi air, salahsatu diantaranya adalah pembangunan PAM regional di Gedebage. Praktis dia pun membutuhkan lebih banyak personel pengamanan untuk membantu kelancaran proses pembuatan ataupun operasionalnya.

“Alhandulillah kerjasama bagus, realnya paling mudah komunikasi kita dengan pihak-pihak kepolisian di luar Kota Bandung mendapat fasilitas. Kemudian kita mendapat pembimbingan dalam konteks mengamankan objek vital dari binmas,” jelasnya.

Sonny melanjutkan, peran serta pihak kepolisian bukan berarti harus selalu menjaga setiap aset PDAM Tirtawening. Namun, juga turut memberikan pelatihan bagi petugas keamanan internal yang dimiliki oleh PDAM Tirtawening, agar bisa melakukan prosedur pengamanan dengan baik.

“Kerjasama ini bukan berarti Pak Polisi nungguin aset kita, kita juga punya aparat keamanan kita ada satpam, satpam kita mendapat bimbingan dan pengawasan dan bersama sama. Jadi tidak harus melulu disitu, bukan berarti ada 160 tiitk dijaga semua,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Binmas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Badya Wijaya ‎ menyatakan bahwa pihak kepolisian memang sudah sepatutnya bersinergi dalam pelayanan terhadap masyarakat. Kerjasama ini jelas mendapat apresiasi besar dari kepolisan.

‎”Polri harus meresponpositif, dengan dikuatkan MOU lebih komprehensif dengan PDAM, akan melibatkan sampai personel terbawah. Kita patroli, sosialisasi, jangan sampai terjadi hal diinginkan, makanya seluruh unsur kepolisian dan seluruh upaya akan dilaksanakan,” ucap Badya.

Menurut Badya, kepolisian tidak hanya memberikan dukungan dalam membangun komunikasi dengan masyarakat. Namun, dia juga akan menerjunkan anggota untuk menjaga aset vital PDAM Tirtawening.

Dalam setiap aset vital, lanjut Badya, Polda Jawa Barat akan menerjunkan lima personel untuk menjaga keamanan. Dua diantaranya bahkan berasal dari perwira.

“Kita tempatkan personel khusus lima orang di objek vital. Kriterianya apabila ada permasalahan akan berdampak pada banyak orang. Tindakannya akan pidana apabila di objekvital, apalagi sampai sabotase ataupencurian,” pungkasnya. (red)

Show More
Back to top button