Pembangunan Berkelanjutan Melalui Investasi SDM
ADIKARYA PARLEMEN
BANDUNG, elJabar.com – Pembangunan manusia merupakan modal dalam terlaksananya pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. Sumber daya manusia merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun pembangunan sektor ekonomi.
Sebagai provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu sebesar 48,683 juta jiwa (Proyeksi penduduk, BPS), Provinsi Jawa Barat memiliki kepentingan dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia.
Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi suatu keharusan dalam upaya mencapai visi dan misi pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat baik lahir maupun batin. Terutama mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang memiliki daya saing dan mandiri.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat yang dirilis pada tahun 2019, IPM Jawa Barat tahun 2018 meningkat sebesar 0,61 poin dari sebelumnya sebesar 70,69 pada tahun 2017, yakni menjadi 71,30 pada tahun 2018.
Berdasarkan data BPS tersebut, peningkatan ini menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh seluruh stakeholders memberikan hasil yang positif. Setidaknya dalam dimensi-dimensi yang terukur dalam perhitungan IPM itu sendiri.
Alokasi sumber daya yang tepat dalam pos-pos pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan, menurut Anggota Komisi 5 DPRD Jawa Barat, H. Cecep Gogom, merupakan investasi yang sangat berharga dalam membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang berkualitas.
Selain dukungan pengalokasian anggaran yang cukup untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, Cecep Gogom menekankan agar semua pihak ikut bertanggungjawab dalam implementasi program yang tepat sasaran.
“Semua harus ikut bertanggungjawab dalam mengawal pelaksanaan program. Khususnya para stakeholder, harus bertanggungjawab untuk mengimplementasikan anggaran sesuai program secara tepat sasaran,” ujar Cecep Gogom, kepada elJabar.com.
Dari beberapa masalah dan target untuk meningkatkan SDM tidak terlepas dari faktor ekonomi, terutama masalah investasi yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas SDM supaya target pembangunan di masa datang dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk meningkatkan kualitas SDM perlu dipersiapkan mulai dari kebutuhan kesehatan sampai kepada penyempurnaan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan di masa depan.
“Sudah barang tentu membutuhkan investasi yang sangat besar sekali, terutama untuk penyediaan sarana dan prasarana. Dengan harapan, mampu menjadi manusia yang berkualitas yang dapat menyokong roda pembangunan di masa akan datang,” jelasnya.
Berbicara tentang pendidikan, bahwa peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan langsung terhadap pendapatan nasional melalui peningkatan keterampilan dan produktifitas kerja.
Pendidikan berfungsi menyiapkan salah satu input dalam proses produksi, yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif karena kualitasnya. Hal ini dijelaskan Cecep Gogom yang juga merupakan anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar, akan mendorong peningkatan output yang diharapkan dan bermuara pada kesejahteraan penduduk.
“Ada keterkaitan yang erat antara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi. Yakni produktivitas tenaga kerja. Tentunya dengan asumsi, bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, dan semakin tinggi pula pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat,” paparnya.
Kualitas pendidikan suatu negara menurutnya, sering menjadi cerminan tingginya kualitas SDM tatanan warga bangsa tersebut. Pendidikan akan menjadi tolak ukur mutu SDM dimanapun mereka berada. Sehingga apabila kegiatan pendidikan dilaksanakan dengan baik, SDM pun akan kualified.
“Persoalanya, apakah terjangkau pendidikan yang diinginkan oleh masyarakat yang ingin meningkatkan kualitasnya? Kenyataannya sekarang masih banyak anggota masyarakat yang tidak bisa melanjutkan pendidikan (formal) ke jenjang yang diinginkan. Hal ini cenderung disebabkan oleh kekurangan biaya yang dimilikinya,” ungkapnya.
Inilah yang menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjawab tantangan kedepan, guna mewujudkan Jabar Juara.
“Termasuk juara dalam menghasilkan SDM masyarakat Jawa Barat yang berkualitas. Demi kesejahteraan rakyat Jawa Barat secara berkelanjutan,” pungkasnya. (muis)