Pemkab Sumedang Berikan Bantuan Tangki Air Kepada Penghuni Komplek Relokasi
SUMEDANG, eljabar.com — Sebanyak 30 KK yang berasal dari Desa Ciherang dan Desa Pasanggarahan Baru dan sudah menempati komplek relokasi di Desa Pasirpeti Kecamatan Sumedang Selatan mendapatkan bantuan berupa tangki air (toren) ukuran 500 liter.
Bantuan secara simbolis diserahkan Wakil Bupati H. Erwan Setiawan kepada tiga orang perwakilan warga pada hari Rabu (23/10/2019). Wabup juga berkesempatan mengisi toren dari tangki mobil yang disediakan PDAM.
Penyerahan turut disaksikan oleh Sekretaris Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Sumedang Yuyun Bahtiar, Dedi Suhayat selaku tokoh masyarakat setempat, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Sumedang Selatan, jajaran pemerintahan Desa Margalaksana, Desa Cimalaka, dan Kelurahan Pasanggrahan Baru, dan perwakilan dari PDAM Tirta Medal.
Menurut Kepala Desa Margalaksana Andre Yansyah Muhtar, pemberian toren tersebut diharapkan dapat membantu warga di pemukiman mereka yang baru, khususnya dalam mengatasi kritis air bersih.
“Selama ini warga mengangkut air dari MCK umum dan mata air terdekat meski debit airnya kecil. Sekarang mereka bisa menampung air dalam toren yang airnya untuk sementara ini dipasok oleh PDAM,” tuturnya.
Dilaporkan Andre, dari total 114 KK, baru 30 KK yang mendapat bantuan tersebut karena sisanya belum tinggal di relokasi.
“Yang dapat bantuan hanya yang sudah menempati rumah di relokasi. Karena kalau (toren) dipasang di rumah-rumah yang belum ada penghuninya, takut rusak atau hilang. Untuk itu, saya mohon kepada warga agar segera menempati pemukiman baru ini,” kata Andre.
Ia menambahkan, Pemda Kabupaten Sumedang sudah merencanakan pembangunan sumur bor (artesis) sebagai solusi ketersediaan air bersih.
“Pada 2020 nanti akan ada artesis. Sementara sambil menunggu, air dari PDAM dulu,” jelasnya.
Terkait dengan identitas kependudukan warganya yang baru di hunian relokasi, Andre memohon kepada pihak terkait, khususnya Disdukcapil agar membantu untuk mempercepat kepengurusannya.
“Bukan berarti harus sekaligus, tetapi kami minta bisa secara kolektif walu bertahap,” ucapnya.
Wakil Bupati H. Erwan Setiawan mengharapkan bantuan tersebut menjadi solusi untuk penyediaan air bagi penduduk di pemukiman relokasi sebelum sumur bor terealisasi.
“Dengan adanya tempat penampungan, memudahkan PDAM yang datang untuk mensuplai air,” katanya.
Untuk menjamin ketersediaan air, Wabup meminta Kades untuk terus memonitor pasokan air warga dan meminta warga untuk hemat air.
“Jangan menunggu air habis sama sekali, tapi harap lapor sebelumnya. Jangan boros juga penggunaannya. Cek juga kalau-kalau ada yang bocor,” tuturnya.
Menurut Wabup, relokasi yang sekarang sudah cukup representatif, suasananya sejuk, pemandangannya indah, dan tidak jauh dari pusat kota. Oleh karena itu, dia berharap agar warga di tempatnya yang baru dapat hidup dengan tenang, aman, dan nyaman.
“Keamanannya mohon diperhatikan. Jangan sampai tempatnya sudah bagus, fasilitas dipenuhi tetapi tidak aman dan nyaman. Tetap waspada. Segera aktifkan Siskamling-nya,” kata wabup.
Wabup juga akan menindaklanjuti permohonan Kades Margalaksana mengenai percepatan proses perubahan identitas kependudukan warga relokasi.
“Saya akan minta DIsdukcapil dalam penerbitan KTP dan KK-nya diprioritaskan. Tidak dipersulit. Apalagi seperti Akta Kelahiran selalu diperlukan untuk melanjutkan sekolah anak,” tuturnya.
Salah satu warga penerima bantuan toren, Hendrawan (32), menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga mempermudah keperluan sehari-hari untuk mendapatkan air bersih.
“Biasanya air diangkut dari dari MCK desa dengan motor atau dengan mobil bersama-sama warga yang lain. Alhamdulillah, sekarang air yang datang ke rumah,” ucapnya.
Hendrawan sendiri sudah hampir enam bulan menetap di lahan relokasi Pasirpeti Margalaksana setelah sebelumnya pernah tinggal di hunian sementara Desa Sakurjaya Kecamatan Ujungjaya selama empat bulan.
“Kalau dibandingkan dengan tempat sebelumnya, tentu yang sekarang jauh lebih baik. Anak-anak pun sekarang bisa sekolah kembali di SD Pasanggarahan I setelah sebelumnya sempat terhenti,” imbuhnya. (Abas)