Peski ASN Pemkab Sumedang Ditutup dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di Pondok Pesantren As-Syfa Wal Mahmudiyyah
SUMEDANG, eljabar.com — Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H di Pondok Pesantren As-Syfa Wal Mahmudiyyah Desa Haurngombong Kecamatan Pamulihan, ditandai dengan penutupan Pesantren Kilat (Peski) bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemda Kabupaten Sumedang, Minggu (3/11/2019).
Peski yang berlangsung sejak hari Sabtu (1/11) tersebut diikuti oleh 80 orang pejabat struktural yang terdiri dari para Kepala SKPD, Camat, dan Kepala Bagian. Penutupan dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Sumedang, para alim ulama, habaib, pimpinan pondok pesantren, majelis ta’lim, dan Ormas Islam se-Kabupaten Sumedang.
Sebagai salah seorang Peski, Sekretaris Daerah Herman Suryatman dalam testimoninya menyatakan banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga baik sebagai individu muslim maupun sebagai aparat pemerintah.
“Banyak hal yang kami dapatkan dari kegiatan ini. Diantaranya kami jadi lebih memahami eksistensi Allah dan Rasulullah, bagaimana membangun keluarga yang diridoi Allah, belajar esensi dzikir dan do’a, serta belajar memahami tujuan hidup,” ujarnya.
Dengan mengikuti Peski, ia menyadari akan hal-hal mendasar yang tidak bersifat kalkulatif, termasuk dalam menjalankan pemerintahan, tapi hanya dapat diwujudkan dengan keridoan Allah.
“Dalam kinerja birokrasi selama ini, kami cenderung mengukurnya berbasis normatif dan administratif. Padahal yang terpenting adalah mencari rido Allah SWT,” katanya.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren As-Syifa Wal Mahmudiyyah K H Muhyiddin Abdul Qodir Al-Manafi, Peski tersebut merupakan Rihlah (perjalanan) Islamiyah dan Imaniyah bagi para pesertanya sebagai bekal menjalankan tugas-tugasnya.
“Selama dua hari para pejabat ASN Pemda Sumedang mendapatkan pengalaman spiritual di pesantren ini. Tentu ini adalah wujud Rihlah Islamiah dan Imaniyah bagi masing-masing,” tuturnya.
Dikatakan, melalui Peski para peserta dituntut memahami konsep Allah dan Rasulullah dalam membangun bangsa.
“Bukan kalkulator manusia (yang segalanya selalu hitung-hitungan), konsep Allah dan Rasulullah insyaallah akan menjadikan Sumedang maju pesat dengan berbagai kebaikannya,” ucapnya.
H. Muhyiddin juga mengapresiasi program-program Bupati Sumedang dalam mewujudkan Visi Sumedang Simpati, termasuk program Sumedang Agamis diantaranya melalui kegiatan Peski bagi ASN dan Ta’lim Aparatur.
“Begitu bagus program-program Bupati. Ini bisa jadi contoh untuk daerah lain. Tinggal dukungan dari kita semua selaku warganya untuk turut andil dalam mewujudkan semuanya,” katanya.
Bupati H Dony Anmad Munir berharap agar segala ilmu yang didapatkan oleh para peserta Peski bermanfaat dan diamalkan dalam tugas-tugas kesehariannya.
“Dalam bekerja harus ada ilmunya, disebut amal ilmiah. Ilmu yang didapat juga harus diamalkan, disebut ilmu amaliah,” ujar Bupati.
Bupati juga memohon kepada seluruh jemaah yang hadir agar turut mendo’akan para penyelenggara pemerintahan di Pemda Kabupaten Sumedang.
“Mohon doanya agar seluruh aparatur Sumedang diberi kekuatan lahir batin serta dijauhkan dari perbuatan korupsi dan perbuatan tercela lainnya,” kata Bupati.
Bupati juga mengingatkan kepada seluruh aparat agar ikhlas bekerja dengan niat ibadah dan menolong sesama.
“Luruskan niat kita bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Layani masyarakat dengan baik. Kalau kita mempermudah urusan orang lain, Allah pun akan mempermudah urusan kita,” tuturnya.
Peringatan Maulid diisi dengan Taushiyah oleh Habib Sholeh Al-Jufri dan Habib Murtadlo bin Abu Bakar. Turut pula dipamerkan rambut Rasulullah SAW dalam kegiatan tersebut. (Abas)