PSSI Hentikan Sementara Liga 1 Indonesia, Ketua Perses Angkat Bicara

SUMEDANG, eljabar.com — Sebagai mantan pemain, mantan pelatih dan sekarang adalah pembina aktif di club sepakbola yang juga sebagai guru olahraga serta saat sekarang adalah Pembina IGORA (Ikatan Guru Olahraga Sumedang). Ketua Persatuan Sepakbola Sumedang (Perses), Agus Muslim angkat bicara menangapi atas dihentikan sementara Liga 1 Indonesia.
Menurut Agus kejadian tersebut adalah puncak dari lemahnya sebuah sistem pembinaan sepakbola nasional, “Ada satu sisi yang belum siap di era profesional ini, yaitu sisi pembinaan usia dini, karena sangat erat kaitannya dengan ekosistim pembinaan olahraga khususnya sepakbola,” katanya.
Di bidang manapun sebelum profesional pasti akarnya atau di mulainya serta fondasinya adalah amatir. Lamun ngitung mah kerok PSSI itu, lamun langsung ke era profesional kenapa tidak dibenahi dan membangun pondasi dulu dari tingkatan (amatir). Mari kita lihat persepakbolaan amatir kita khususnya usia dibawah 17 tahun. Masih sangat jauh dari ideal, makanya tidak aneh suporter sepakbola Liha 1 kelakuannya sangat tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan masih jauh ke tingkatan profesional.
Agus Muslim yang juga mantan pemain PSP Padang dan Persiku Kudus di era tahun 87- 90 tersebut mengatakan, masih banyak suporter yang nonton bola prpesional saja seperti mau nonton pertandingan antar kampung (tarkam) saja, tidak mau membeli tiket tidak membawa bekal atau uang hanya bermodalkan resep jeung wani (suka dan nekat, red).
Mereka para supporter itu yang nota bene tidak terbiasa aturan dan dinamika profesional harus berada ditengah tengah regulasi profesional, Ya begitulah.
Undang-undang sistem keolahragaan sudah mengamanatkan bahwa ada 3 paket bentuk olahraga yang harus dilakukan: Olahraga Pendidikan, Olahraga Masyarakat dan Olahraga Prestasi.
“Jadi menurut saya dihentikannya liga 1 ini mudah-mudahan bisa menyadarkan kita semua, bahwa ‘Profesional Bisa Dilakukan Kalau Amatir Sudah Benar’. Kami keluarga besar sepakbola sumedang menghaturkan belasungkawa kepada Keluarga korban dan berharap ini adalah tragedi terakhir di sepakbola nasional. Aamiin,” tegasnya. (Arip)