SUMEDANG, eljabar.com — Sekretaris Daerah Kabupaten Sumedang Herman Suryatman selaku Komandan Posko Penanganan Darurat Bencana memimpin rapat koordinasi bersama Wakil Komandan Posko, Sekretaris, Bendahara, Ketua Seksi dan Anggota Posko Penanganan Darurat Bencana di SMAN 1 Cimanggung, Minggu (24/01/2021).
Sekda Herman Suryatman, rapat tersebut dilaksanakan dalam rangka evaluasi pelaksanaan tugas Posko Penanganan Darurat Bencana pasca berakhirnya proses penyelamatan dan evakuasi, serta untuk mengoptimalkan penanganan pengungsi.
“Kita sudah mendapatkan apresiasi dari beberapa petinggi dan lembaga atas kinerja kita. Namun demikian, pasca ditemukannya ke-40 korban yang meninggal, kita akan terus fokus kepada tugas masing-masing terutama penanganan pengungsi,” ucapnya.
Menurutnya, sampai status tanggap darurat berakhir pada tanggal 29 Januari 2021 fokus kerja Posko diarahkan kepada pengkajian cepat wilayah lokasi bencana, penyelamatan dan evakuasi, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, perlindungan kelompok rentan, serta pemulihan sistem sarana dan prasarana.
“Ke depan setelah tanggap darurat selesai fokus kerja Pemerintah Daerah diarahkan kepada rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya.
Dikatakan, sejak diberlakukannya masa tanggap darurat, Sekretariat Posko telah mengeluarkan sekitar 50 surat meliputi regulasi, permohonan, sampai proposal menyangkut penanganan bencana.
“Kami telah menyiapkan SK penetapan korban yang akan direlokasi dari Zona Merah by name by address sebagai syarat ke kementerian terkait. Dalam prosesnya kami mendapat pendampingan dari BPBD Privinsi,” tuturnya.
Lebih lanjut disebutkan, Sekretariat Posko akan terus meng update data penerimaan dan pengeluaran keuangan dan logistik secara detail, jelas dan real time untuk dilaporkan dalam sistem.
“Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan transparansi kepada para donatur yang telah memberikan bantuan, kita akan up date terus laporan bantuan yang diterima melalui aplikasi Sitabah,” tuturnya.
Sebagai bentuk pengamanan logistik, terutama yang berada di tenda-tenda, pihaknya telah menginstruksikan agar memindahkan ke tempat yang aman dan terlindung dari hujan.
“Penyimpanan logistik kita pusatkan di empat tempat. Di SMAN Cimanggung, di Posko Taman Burung SBG, di SD Cipareuag, dan di Kantor Kecamatan Cimanggung. Kalau ada bantuan yang disimpan di luar gedung, segera pindahkan ke dalam. Termasuk yang berada di tenda-tenda, dipindahkan ke tempat yang kering. Jangan sampai kehujanan,” ucapnya.
Sekda juga meminta agar semua logistik yang ada segera didistribusikan kepada warga yang membutuhkan, termasuk kepada korban banjir di Jatinangor.
“Jangan ada kesan di Posko hanya menumpuk-numpuk bantuan. Selain di Cimanggung, yang perlu bantuan juga ada di Jatinangor. Segera distribusikan kepada warga. Tolong koordinasikan dengan Forkopimcam. Jadi ada ruang untuk menyimpan bantuan yang baru datang,” ucapnya.
Di hari yang sama, Sekda juga berkesempatakan melakukan sosialisasi langsung kepada warga di Posko pengungsian terkait rencana relokasi.
“Kita ingin mereka mengerti dan secara sukarela mau direlokasi. Jangan sampai kita sudah menyiapkan tempat dan segalanya, tetapi akhirnya mereka tidak mau pindah,” terang Sekda menjelaskan alasan melakukan sosialisasi. (Abas)