Parlemen

Sidak SPMB 2025 DPRD Kota Probolinggo Ungkap Keluhan Sarana dan Prasarana Sekolah

KOTA PROBOLINGGO, eljabar.com – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo, Santi Wilujeng Prastyani, memimpin inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 ke sejumlah satuan pendidikan di kota tersebut.

Santi menegaskan, sidak yang dilakukan bersama anggota Komisi I DPRD Kota Probolinggo tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan sekolah sekaligus menampung keluhan terkait proses SPMB 2025.

“Kami mendampingi Komisi I yang bermitra dengan Dinas Pendidikan untuk menggali informasi kesiapan sekolah negeri menyambut Penerimaan Murid Baru 2025. Alhamdulillah, dari beberapa sekolah yang kami kunjungi, semuanya sudah mempersiapkan dengan baik,” ujarnya, dikutip dari situs resmi PDIP Jatim, Jumat (13/5/2025).

Santi menambahkan, dari hasil sidak ke SDN Tisnonegaran I, SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 5 itu menunjukkan tidak ada kendala signifikan.

“Tapi sekolah masih menghadapi keterbatasan sarana dan prasarana,” ungkapnya.

Di samping itu Santi juga menjelaskan bahwa sidak tersebut merupakan bagian dari silaturahmi dan sekaligus pemantauan secara langsung terhadap kesiapan satuan-satuan pendidikan dalam menghadapi SPMB.

“Semua sekolah secara sudah siap dalam pelaksanaan SPMB 2025 dan siap menjalankan sistem penerimaan dengan baik,” tegasnya.

Santi berharap SPMB 2025 berlangsung lancar, transparan, dan sesuai harapan murid serta sekolah. Ia juga menekankan bahwa semua sekolah negeri memiliki kualitas yang sama, sehingga siswa tidak perlu berkecil hati jika tidak diterima di sekolah favorit.

“Belajar bisa di mana saja, yang terpenting adalah niat. Dengan sistem domisili ini, diharapkan penerimaan siswa lebih terarah. Pemerintah telah menyiapkan sarana belajar agar anak-anak Probolinggo bisa tumbuh berkualitas,” tuturnya.

Selanjutnya Santi mengingatkan agar orang tua dan siswa tidak memandang sebelah mata sekolah tertentu.

“Tidak boleh ada kesan sekolah unggulan atau tidak. Semua sekolah negeri sama, yang membedakan hanya semangat belajar muridnya,” pungkas politisi PDI Perjuangan ini. *(Iwn)*

Show More
Back to top button