SUMENEP, eljabar.com – STKIP PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, melangsungkan studi banding ke Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali.
Hal itu tidak lain bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kerjasama antar lembaga pendidikan, pengelola dan dosen tetap.
Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni mengungkapkan, studi banding tersebut bertujuan untuk membangun komunikasi yang baik dengan UPMI Bali.
Asmoni mengatakan, studi banding ini yang juga disebut family gathering. Tak hanya itu saja, STKIP PGRI Sumenep telah lakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama UPMI Bali.
STKIP PGRI Sumenep berangkat melaksanakan Studi Banding ke UPMI Bali pada Minggu, 30 April 2023l lalu.
“Ada motivasi yang semakin tinggi dalam berkerja. Karena kita telah menjadi keluarga STKIP PGRI Sumenep,” kata Asmoni dalam keterangannya belum lama ini, Selasa (16/5).
Menurutnya studi banding tersebut merupakan agenda lama yang sempat tertunda sebab pandemi Covid-19.
“Pengelola dan dosen butuh hiburan dari penatnya pekerjaan, studi banding ini bertujuan untuk membangun kerjasama yang baik dengan UPMI Bali,” katanya.
Tujuan lain, kata Asmoni, kerjasama STKIP PGRI Sumenep dengan UPMI Bali tentunya diharapkan terjalin kerjasama antar kampus.
“Yaitu STKIP PGRI Sumenep dan UPMI Bali,” ucapnya.
Hal itu dibuktikan dengan adanya tindaklanjut Memorandum of Agreement (MoA) sebagai dokumen bukti jalinan kerjasama antar kampus.
“Nanti mahasiswa atau dosen STKIP bisa melakukan kolaborasi dengan UPMI Bali jika ingin melakukan penelitian,” kata Asmoni menerangkan.
“Bisa juga melakukan pertukaran mahasiswa, sebagaimana program Kemendikbud har ini, yaitu Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka,” kata dia menambahkan.
Diketahui, saat ini UPMI Bali baru saja beralih status menjadi universitas pada tahun 2020 lalu.
Sebab itu, kata Asmoni, hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi STKIP PGRI Sumenep yang sedang mengupayakan kampus dengan tagline ‘Maju dan Berkembang dengan Kualitas’ ini cepat beralih menjadi universitas.
“UPMI Bali baru saja berhasil melakukan penggabungan menjadi universitas. Jadi tidak ada salahnya jika kita belajar dari sana,” tuturnya.
Sekedar informasi, kegiatan tersebut berlangsung selama 4 hari sejak waktu pemberangkatan dan perjalanan pulang.
Adapun peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut merupakan dosen tetap dan pengelola STKIP PGRI Sumenep dan civitas akademika. (ury)
