Terbang Gembira West Java Paragliding World Championship 2019, 160 Atlet Gunakan Kostum Unik
SUMEDANG, eljabar.com — Memasuki hari ke-enam even West Java Paragliding World Championship 2019 and Culture Festival, Minggu (27/10/2019), diisi dengan kegiatan bertajuk Fun Fly (terbang gembira) atau Festifly di Venue Kampung Toga, Sumedang Selatan.
Sebanyak 160 atlet dari 21 negara terbang dengan menggunakan berbagai kostum unik hasil kreasi mereka sendiri. Ada yang menggunakan kostum binatang seperti gorila dan burung. Ada juga yang bertemakan seni budaya Indonesia seperti Reog Ponorogo, Tokoh Wayang Golek Cepot, baju petani lengkap dengan capingnyaq hingga baju adat Papua dan masih banyak lagi. Meskipun mereka tampak kesulitan untuk melakukan take off dengan kostum tersebut, namun mereka tampak gembira melakukannua.
Menurut Manajer Pertandingan Bucek Depp, Festifly bertujuan untuk mempererat kembali rasa kekeluargaan sesama atlet setelah berkompetisi selama sepekan.
“Setelah hampir satu minggu peserta bersaing, sekarang saatnya senang-senang bersama, menghibur masyarakat yang ada di sini,” tuturnya.
Berdasarkan sejarahnya, lanjut Bucek, festival tersebut dimulai di Perancis sekitar 30 tahun yang lalu dan berlangsung rutin sampai sekarang tiap tahun. Selanjutnya festival tersebut dilaksanakan pula pada even-even paralayang di nusantara.
“(Festival tersebut) kita coba bawa. Kita adaptasi di sini dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Gampangnya (festival) ini kita sebeut seperti karnaval 17-an, tapi di langit,” terang aktor nasional tersebut.
Pembukaan Festifly diawali dengan persembahan seni angklung dari siswa-siswi SMP IT Insan Sejahtera Kampung Toga dan selanjutnya disambung dengan Tarian Hayam Ngupuk dari Forum Sanggar Tari Kabupaten Sumedang. Kesenian Bangreng juga turut meramaikan acara. Bahkan para atlet dan tamu undangan yang hadir pun turut bernyanyi dan menari di penghujung acara.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang hadir didampingi Wakil Bupati H. Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah Herman Suryaman mengajak semua yang hadir untuk bergembira dan menikmati jalannya acara sesuai tema kegiatan.
“Ini merupakan hajat kita bersama dan even kita bersama. Mari kita nikmati bersama karnaval di udara ini. Kita saksikan para atlet memakai kostum daerah serta beraneka ragam dan corak yang luar biasa,” ajak bupati kepada hadirin.
Bupati mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan West Java Paragliding World Championship and Culture Festival 2019.
“Alhamdulillah kegiatan ini telah berjalan lancar dan sukes. Kepada semua pihak, mulai dari FASI, jajaran panitia, dunia usaha, akademisi, media, seluruh aparat yang telah kompak mensukseskan kegiatan ini, termasuk seluruh masyarakat Sumedang atas dukungannya. Mudah-mudahan kegiatan ini selain bisa dinikmati namun mampu mendongkrak pariwisata kelas dunia di Kabupaten Sumedang,” ungkapnya.
Dikatakan Bupati lebih lanjut, makna yang dapat diambil dari even kejuaraan paralayang dunia tersebut adalah sebagai konsolidasi seni dan budaya, sebagai ajang promosi pariwisata, dan sebagai penggerak roda ekomomi masyarakat.
“Luar biasa sekarang ekonomi Sumedang bergerak melalui even ini dapat dilihat dari reservasi hotel dan restoran, termasuk para pelaku usaha kecil yang tumbuh dijadikan tempat makan oleh para peserta dan para wisatawan sendiri. Tentunya hal ini pun menjadi evaluasi untuk ke depannya,” pungkasnya. (Abas)