Kronik

Daro: MUDIK… MUNDUR SAKEDIK

BANDUNG, elJabar.com – Anggota DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady memberi komentar singkat tentang mudik lebaran tahun ini. “Mudik… mundur sakedik,” ujarnya, berseloroh ketika dihubungi via telefon genggamnya pada Selasa (12/05/2020).

Pria yang kerap disapa Daro itu menyatakan bahwa mudik tahun ini pasti lebih sulit dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu.

Pertama, pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka yanag akan mudik harus memiliki tugas dari atasannya/kepala kantor dan surat keterangan bebas Covid-19. Bagi mereka yang terkena PHK juga harus menunjukkan Surat PHK?

“Wabah dari Wuhan-China ini memang bikin semua orang susah,” tandas politisi Gerindra itu.

Kedua, masih terkait dengan PSBB, adanya penyekatan yang relatif ketat. Ada yang menyatakan, Jakarta-Surabaya ada sekitar 100 penyekatan. Terkait penyekatan guna melarang mudik, ada contoh menarik. Ada pemudik yang sudah menunggu 2 hari 1 malam di Merak harus balik lagi ke Jakarta.

Ketiga, ongkos mahal. Ya, lagi-lagi masih terkait PSBB. Bus atau kendaraan umum lainnya hanya bisa ditumpangi setengah dari kapasitasnya. Hal ini guna kepentingan social distancing (jaga jarak). Dengan sendirinya harga tiket pun rata-rata menjadi dua kali lipat. Padahal, tanpa Covid-19 pun biasanya harga tiket sudah naik menjelang lebaran.

Keempat, isolasi di kampung halaman. Kalau toh lolos dari penyekatan dan akhirnya tiba dengan selamat di kampung halaman, masih ada persoalan lain, yakni isolasi. Para pemudik akan dikarantina selama 14 hari kalau deda mereka juga menerapkan PSBB secara ketat.

Kelima, balik laginya susah karena masih PSBB tapi sudah harus masuk lagi? Ini juga masalah serius. Selain ongkos balik lagi ke kota yang pastinya masih mahal, pemudik harus bersiap dengan berbagai persyaratan yang memungkinkannya masuk kota kembali.

Oleh karena itu, banyak keluarga yang akhirnya menjadwal ulang alias memundurkan mudiknya.

Jadi, karena begitu sulitnya menerjang aneka rintangan tetsebut, mayoritas orang Sunda mengatakan, “Tos we lah… mudik na mundur sakedik,” pungkas dewan asal dapil Cirebon-Indramayu tersebut. (MI)

Show More
Back to top button