BANDUNG, eljabar.com — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia adalah lembaga yang melakukan pengelolaan Keuangan Haji, BPKH merupakan badan hukum publik yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik indonesia. BPKH Dibentuk berdasarkan Undang Undang No. 34 Tahun 2014 Tentang Pengelofaan Keuangan Haji dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 110 tahun 2017 mengenai BPKH.
BPKH melakukan pengelolaan keuangan haji dengan berasaskan pada prinsip syariah, prinsip kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel Pengelolaan Keuangan Haji bertujuan meningkatkan kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji, rasionalitas don efisiensi penggunaan biaya perjalanan ibadah haji dan manfaat bagi kemaslahatan umat Islam.
BPKH program Kemaslahatan dengan menggandeng mitra Baitulmaal Muamalat (BMM), melakukan proses serah terima bantuan Program Kemaslahatan berupa Kegiatan Operasi Katarak Massal Gratis yang bertempat di Klinik Adiandra Medika Kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 6 Oktober 2023.
BPKH dengan BMM bantu ratusan warga Jawa Barat yang tidak mampu untuk melakukan operasi Katarak dengan tagline “wujudkan Indahnya melihat dunia”, Program ini merupakan pemanfaatan hasil pengelolaan Dana Abadi Umat Melalui program Kemaslahatan BPKH.
Program Operasi Katarak Massal Gratis ini adalah bagian dari kepedulian atas banyaknya warga di wilayah Jawa Barat yang menderita katarak namun tidak memiliki biaya untuk berobat. Program ini diharapkan dapat membantu memfasilitasi kemudahan operasi bagi yang membutuhkan.
Kegiatan serah terima program dihadiri oleh Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati, dalam kesempatannya menyampaikan, bahwa BPKH selaku badan hukum publik yang mengelola keuangan haji, berusaha memberikan kontribusi sebesar-besarnya bagi umat salah satunya dalam bidang kesehatan melalui program Kemaslahatan.
“Ada beberapa asnaf/ruang lingkup bagi BPKH untuk hadir memberikan manfaat bagi umat mulai dari pendidikan, tanggap bencana dan bidang kesehatan seperti ini sehingga hasil pengelolaan keuangan haji khususnya Dana Abadi Umat manfaatnya bisa kembali kepada umat,” jelas Sulistyowati.
Untuk program operasi katarak gratis ini, tambah Sulistyowati, peserta tidak serta merta langsung melakukan operasi, harus menjalani berbagai pemeriksaan terlebih dahulu.
“Pada hari ini, jumlah pendaftar Alhamdulilah membludak sekitar 154 orang, akan tetapi setelah menjalani pemeriksaan awal, yang bisa melanjutkan operasi sekitar 20 persennya saja atau tidak lebih dari 20 orang,” jelasnya.
Rencananya program operasi katarak gratis ini akan dilakukan sampai 4 kali pelaksanaan ditempat yang sama hingga tercapai 100 orang pasien operasi.
Hadir juga dalam kegiatan ini Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat Novi Wardi, Region Head Bank Muamalat Bandung Eryck Lufiat, Owner Klinik Adiandra Medika-Adyesa Kevindra Albari, dan Camat Lengkong Aniya Rachmawati.
Novi Wardi juga menyampaikan, Alhamdulillah cukup banyak program kemaslahatan BPKH dan BMM yang telah dijalankan, dari ruang lingkup kesehatan kali ini setidaknya dapat semakin meluaskan kebermanfaatan untuk masyarakat yang didukung oleh Dana Abadi Umat BPKH.
“Semoga melalui program ini juga BMM dan BPKH dapat terus memaksimalkan peran yang optimal di masyarakat,” jelasnya.
Sebelum dilakukan operasi, Pasien melakukan tahapan pemeriksaan atau skrining terlebih dahulu untuk memastikan peserta dalam kondisi layak, apabila hasil diagnosa termasuk kategori katarak maka dilanjutkan dengan pemeriksaan tensi darah dan Gula Darah Sewaktu (GDS) untuk memastikan dapat dilakukan tindakan operasi.
Dengan kolaborasi yang baik antara BPKH dengan BMM diharapkan program Kemaslahatan dapat melakukan berbagai kegiatan serupa untuk membantu leblh banyak umat yang membutuhkan. *rie