Hati-hati…! PNS Disdik dan TP PKK Jadi Alat Politik Cabup Bandung
KAB. BANDUNG, eljabar.com – Pada 10 Oktober 2020 lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung menggelar perpisahan pejabat disdik yang pensiun ditengah pandemi Covid-19 di Pangandaran dengan mengundang kepala sekolah SMPN dan menggelar dangdutan organ tunggal serta salah seorang pejabat SD yang juga pengurus PGRI Kab. Bandung malam itu diduga diruangan pengab disalah satu hotel didaulat ngibing (joged) bersama undangan lain dengan tidak menggunakan masker dan jaga jarak. Oknum pejabat mah bebas?
Mantan pejabat Disdik Kab. Bandung yang enggan disebut jati dirinya, mengaku dirinya mendapat kiriman video berdurasi 11 detik, diduga 8 ibu-ibu Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Gunung Leutik, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung terang-terangan mendukung salah satu calon Bupati Bandung.
Ditempat berbeda sumber menegaskan, “Sungguh nekad oknum pejabat disdik dangdutan ditengah pandemi corona dengan tidak pakai masker, itu tidak perlu ditiru serta patut diduga penggalangan suara untuk salah satu calon bupati,” tegasnya.
Sumber lain berinisial ED berharap, “Kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bandung bekerja ektra guna mengantisipasi pegawai negeri sipil (PNS) dilingkup Disdik Kab. Bandung dijadikan alat politik praktis cabup guna mendulang suara banyak dengan cara tidak judil pada Pilkada serentak bulan Desember 2020,” tandas ED kepada eljabar.com, Selasa (27/10/2020). A56