PURWAKARTA, eljabar.com – Komandan Sektor (Dansektor) 14 Satgas Citarum Kolonel Czi Raflan beserta jajaran melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL) PT Indorama Polychem Indonesia (PT IPCI) di Desa Kembang Kuning, Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Rabu (07/10/2020).
PT IPCI merupakan salah satu produsen terbesar di Asia penghasil benang dari serta sintetis, perusahaan produk tekstil ini memiliki lahan kurang lebih 129 hektar yang terletak di Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat.
Dansektor 14 Satgas Citarum beserta rombongan diterima oleh staf manajemen PT IPCI, diantaranya Aliaman Saragih selaku General Manager dan H. Komarudin selaku Manager HSE.
Sebelum pengecekan, Dansektor 14 terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan dari kunjungan, juga sosialisasi terkait Program Citarum Harum serta tugas dan kewenangan dari Komandan Sektor (Dansektor) selaku penanggungjawab lapangan sesuai amanat Perpres No.15 tahun 2018 terkait dengan ekosistem di DAS Citarum.
“Salasatu permasalahan kerusakan ekosistem di DAS Citarum adalah limbah industri. Oleh karena itu saya berharap pelaku usaha konsisten dalam melaksanakan pengolahan limbah cairnya,” ujar Kolonel Raflan.
Usai berbincang, rombongan kemudian menuju ke IPAL. Setibanya di fasilitas tersebut, Kolonel Raflan mengamati proses pengemasan sludge dan dilanjutkan kemudian ke proses pengolahan limbah mulai dari inlet hingga ke outlet.
Tampak di outlet titik penetapan pengambilan sampel ada bak yang berisi ekosistem dan air hasil olahan akhir limbah cair sudah cukup bersih.
Kepada awak media peliput usai kegiatan pengecekan IPAL, Dansektor 14 menjelaskan, “Kegiatan hari ini kita Sektor 14 melaksanakan kunjungan melihat IPAL PT Indorama. Kita sudah berkoordinasi dengan GM (General Manager) perusahaan ini, Bapak Aliaman Saragih, untuk tujuan pengecekan yang sekarang kita wujudkan. Sesuai kita lihat di lapangan tadi, IPAL berjalan dengan baik, mungkin ada hal-hal lain yang perlu kita kontrol dan awasi secara rutin oleh anggota kami, karena kami bertanggungjawab ke komando atas telah melaksanakan tugas kami,” jelasnya.
Dansektor 14 Satgas Citarum Kolonel Czi Raflan menyampaikan keterangannya kepada awak media didampingi GM PT IPCI, Aliaman Saragih, usai melaksanakan giat pengecekan IPAL.
“Saya harap PT Indorama bisa menerima masukan-masukan dalam menjalankan tugas kami dengan baik sebagai kontrol. Karena kontrol adalah bagian dari manajemen. Kalau tidak ada kontrol, tidak akan berjalan,” tambahnya.
Tadi pada pengecekan ke IPAL, lanjut Kolonel Raflan, air yang diolah sedikit, ikannya juga (di bak outlet) kita harapkan ikan koi. Berikutnya saat kami kontrol, kondisi air yang keluar bagus dan tidak mencemari lingkungan. Begitu juga kenapa kita arahkan ada ikan koi, karena itu ikan yang sensitif, kalau ikan nila, ikan mujair, masih tahan banting. Kalau ikan koi mampu hidup saya rasa tidak ada masalah, kita kontrolnya lebih mudah dan air yang dibuang tidak mengganggu ekosistem.
Disamping itu juga Kolonel Raflan menyarankan agar pihak Indorama mulai mempertimbangkan pemanfaatan recycle air hasil olahan limbah.
“Kami cek tadi, kami sangat senang apabila ada daur ulang hasil olahan limbah agar tidak mengganggu ekosistem. Termasuk kemana dibuangnya sludge, nanti juga kita akan cek itu jangan sampai prosesnya mencemari lingkungan,” harap Dansektor 14.
Menanggapi giat pengecekan IPAL oleh jajaran Satgas Citarum Harum ke PT IPCI, Aliaman Saragih menjelaskan. pada prinsipnya masukan dari Dansektor progressnya kami akan dokumentasikan, dan Satgas Citarum boleh setiap saat datang.
“Artinya kita akan menunjukkan bahwa saran sudah dilakukan dan kemudian dirasa ada yang kurang, tidak menutup kemungkinan kita menerima input-input yang lain untuk perbaikan,” kata Aliaman.
Intinya, kata Aliaman, ekosistem yang disampaikan tadi oleh Dansektor 14, Indorama siap tanggungjawab, bukan saja industrinya tetapi juga buat anak cucu kita kedepan. **