Nasional

Pasca Rekayasa Lalin Ditetapkan, Pelebaran Jembatan Tengger di Gresik Langsung Ditangani

GRESIK, eljabar.com — Pelaksanaan pekerjaan pelebaran Jembatan Tengger di Jalan Raya Manyar, Kabupaten Gresik segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

Guna pelaksanaan kegiatan tersebut, sejumlah stake holder terkait yang terdiri dari pelaksana proyek PT Sugih Waras Jaya, PPK 4.3 Provinsi Jawa Timur, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XI Jawa Timur, Dishub Provinsi Jatim, Ditlantas Polda Jatim dan Dishub Kabupaten Gresik, masih menggodok manajemen rekayasa lalu lintas.

PPK 4.3 Provinsi Jawa Timur, Sentot Wijayanto, pembangunan jembatan tersebut segera dilaksanakan. Namun, untuk pelaksanaan kegiatan itu dibutuhkan rekayasa lalu lintas. “Manajemen rekayasa lalu lintas masih belum selesai. Rakor kali ini memutuskan harus melibatkan BPTD XI Jatim sehingga rakor akan dilanjutkan besok,” ujar Sentot, Rabu (15/06/2022).

Diharapkan, pada minggu depan seluruh aktivitas pekerjaan pelebaran Jembatan Tengger sudah bisa dilaksanakan.

“Target kita pekan depan sudah mulai,” kata Sentot.

Ia menambahkan bahwa pihaknya bersama stake holder terkait masih akan melanjutkan rapat koordinasi guna menentukan manajemen rekayasa lalu lintas yang tepat dan paling ideal.

“Ini dimaksudkan agar penanganan Jembatan Tengger tidak berpengaruh signifikan, terutama aspek keamanan para pengguna jalan dan arus lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan,” imbuhnya.

Jembatan Tengger, menurut Sentot nantinya akan dilebarkan di sisi kanan dan kiri jembatan. Lebar eksisting jembatan saat ini adalah 8,6 meter.

“Pada sisi kiri dan kanan jembatan akan dilebarkan masing-masi g 3 meter sehingga total lebar jembatan menjadi 14,6 meter,” papar Sentot.

Akan tetapi penanganan Jembatan Tengger itu tidak ada pembongkaran jembatan lama.

“Desainnya nanti juga tetap seperti jembatan yang lama,” jelasnya.

Sebelumnya, pelebaran Jembatan Tengger akan dilaksanakan pada tahun 2021. Namun adanya jaringan pipa gas dan pipa PDAM yang berada di samping jembatan tersebut membuat kegiatan diundur tahun 2022.

“Pembangunanya kita tunda. Ada pipa gas, apalagi pada waktu itu kondisinya masih pandemi Covid-19 dan gas tersebut sangat dibutuhkan. Jadi tidak memungkinkan untuk dibongkar,” tandasnya.

Tahun ini kegiatan pelebaran Jembatan Tengger dilakukan tender ulang. Kegiatan tersebut jadi satu paket dengan kegiatan preservasi Jalan Surabaya-Gresik-Sadang.

“Kegiatannya dilaksanakan PT. Sugih Waras Jaya sebagai pemenang tender,” pungkas Sentot.

Sementara itu, Kabid kelaluintasan Dishub Gresik, Roni Vincenious Soebiyantoro yang dihubungi terpisah mengungkap, terkait rekayasa lalin pihaknya masih menunggu manajemen rekayasa lalin dari BPTD Jatim.
“Besok saja ya mas, ini masih nunggu rapat lanjutan manajemen rekayasa lalulintas di BPTD Jatim dan survei lokasi. Nanti pasti tak infokan kalau sudah ada hasilnya,” kata Roni.
Namun begiitu, jika jembatan lama tidak dibongkar Roni memperkirakan kendaraan roda dua kemungkinan masih boleh diizinkan melintas di jembatan itu. “Tapi kita masih belum berani memastikan. Kita tunggu hasil rakor lanjutan nanti,” pungkas Roni. (*wn)

Show More
Back to top button