Uncategorized

APH tak Berkutik, Oknum Pejabat SMP Diduga Terlibat KKN

KAB BANDUNG, eljabar.com — Empat tahun kepemimpinan Has di Dinas Pendidikan Kab. Bandung, Prov Jabar sebagai Kabid SMP telah berlalu. Namun ironis, dia malah berhasil menciptakan diri sebagai musuh rakyat lantaran diduga terjerat tindak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Ketika sebagian SMP negeri maupun swasta di tahun 2017 mendapat bantuan rehab ruang kelas, diduga dipatok harga Rp5 juta oleh Has. Sedangkan untuk bantuan ruang kelas baru (RKB) yang nilanya ratusan juta rupiah, si kepala SMPN diduga wajib setor dana puluhan juta rupiah sebagai pelicin.
Kelakuan oknum pejabat ini pun disinyalir sudah berjalan sejak lama. Tidak hanya itu, ketika guru ingin membuat SK Japung, diduga dihargai Rp.200 ribu. Apalagi untuk penerbitan SK kenaikan pangkat, terindikasi dibanderol jutaan rupiah melalui tangan Hj. En, oknum Kasi Tentis SMP Kab. Bandung. Ironisnya lagi, oknum pejabat rakus ini terindikasi terlibat K2 bodong.
Aksi melawan hukum yang diduga melibatkan orang lain ini, hingga berita disusun, Aparat Penegak Hukum (APH) tak berkutik.
Sumber ketika dikonfirmasi baru-baru ini mengungkapkan, para pelaku KKN ini tidak akan ditiindak oleh pihak terkait. Pasalnya, oknum pejabat disdik diduga sudah disuap uang satu kantong keresek pada tahun 2016 lalu di sebuah hotel ternama di Kota Bandung, saat ada pembahasan dengan DPRD komisi D.
“Penyerahan uang suap dengan modus meminjam kunci mobil. Sang penyuap saat membuka pintu mobil diduga langsung menyimpan sebuah keresek yang diyakini berisi uang,” papar sumber.
Sumber lain mengungkapkan, oknum pejabat SMP ini diduga menciptakan KKN di lingkungan disdik bagian SMP Kab. Bandung.
“SMP negeri maupun swasta tertertu yang dekat dengan sang oknum dipastikan mendapat bantuan RKK dan RKB. Sehingga, terindikasi sekolah itu dijadikan ladang mencari uang guna memperkaya diri. Selain itu, Has diduga kuat terlibat K2 bodong keluarga, yakni Hbd. Tanggal SK CPNS 23 September 2014, menerima SK pada Mei 2015,” terang sumber.
Sekarang, katanya, Hdb sebagai staf di SMPN 1, padahal Hbd datang tahun 2011 sebagai honor operator. Dia dibawa oknum kepala SMPN 1 yang kini jadi pejabat SMP Kab. Bandung. (A56)

Show More
Back to top button