Cerita Dibalik Pendidikan di Sumedang Yang Digiring ke Arus Politik

Laporan : Kiki Andriana
SUMEDANG, eljabar com – Sejumlah pendidik di kabupaten Sumedang berkeluh kesah terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh sejumlah oknum pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan kabupaten Sumedang.
Kami pun terkejut oleh pengakuan sejumlah pendidik yang mengaku tertekan dengan sejumlah kebijakan dari seorang kepala dinas dan sekdis terkait yang membebankan kepada setiap Sekolah Dasar (SD) se – Kabupaten Sumedang yang diwajibkan untuk membeli baligo bupati Sumedang, Eka Setiawan yang konon kini mencalonkan kembali menjadi calon bupati Sumedang yang diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Penelusuran pun kami lakukan ke beberapa kantor UPT Pendidikan dan Sekolah Dasar yang berada di kabupaten Sumedang, kami pun terkejut dengan pengakuan mereka.
” Semasa pemerintahan bupati Eka Setiawan, pada saat Pak Eka gencar akan menerbitkan SK honorer, oleh Dinas Pendidikan Sumedang. setiap Sekolah Dasar (SD) itu diwajibkan untuk membeli baligo Pak Eka dan baligo tersebut wajib terpasang di setiap Sekolah Dasar masing masing, pada waktu itu setiap Sekolah Dasar diwajibkan untuk membayar 100.000 per lembar baligo, ” ungkap Selot ( untuk keamanan, nama narasumber kami samarkan ) kepada eljabar.com saat ditemui di kediamannya, di Sumedang, Selasa ( 19/6/2018) kemarin.
Selot menjelaskan, menurut hemat kami, jika sepert ini, sudah jelas memundurkan kualiatas dunia pendidikan di kabupaten Sumedang, ditambah ini kan tahun politik, seperti yang kita ketahui, Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Pendidikan Sumedang secara halus menggiring suara untuk salah satu pasangan calon bupati Sumedang.
” Pada waktu itu kami tertekan, mau memakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak bisa, ” ya terpaksa kami merogoh kocek sendiri,” ini kan tidak logis, seorang pimpinan menekan ke bawahannya seperti ini, apalagi untuk kepentingan pribadi, ” bebernya
Hal senada dikatakan oleh salah satu pengajar lainnya, sebut saja Jedud ( nama narasumber kami rahasiahkan ) pihaknya mengatakan, ” Ya benar Pak,oleh Dinas Pendidikan Sumedang, kami diwajibkan untuk membeli baligo bupati Eka Setiawan untuk diapasang di sekolah, kami terpaksa membayarnya 100.000 Rupiah, namun dalam hati kecil saya pribadi merasa aneh kenapa sekolah mesti membayarnya dan menurut pandangan saya, kenapa mesti dunia pendidikan yang harus menjadi mesin politik Pak Eka, apalagi ada praktik jual beli baligo, saya rasa ini sudah jelas ini telah menyimpang dari dunia pendidikan, ” sebutnya di Sumedang. Selasa ( 19/6/2018).
Untuk menkofirmasi hal tersebut, kami pun mencoba menghubungi Sekretaris Dinas Pendidikan kabupaten Sumedang, Unep Hidayat, namun saat kami menghubunginya, nomor yang bersangkutan selalu tidak aktif, (*)