Kemacetan Lalin di Lokasi Pembangunan Jembatan Ploso Baru Diprotes DPRD Jombang
JOMBANG, eljabar.com – Kemacetan panjang yang diakibatkan oleh aktivitas pembangunan Jembatan Ploso Baru disikapi DPRD Kabupaten Jombang.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jombang Miftahul Huda mengatakan bahwa pengalihan arus yang diterapkan akibat pembangunan Jembatan Ploso Baru, justru menimbulkan kemacetan yang terjadi sepanjang waktu dan kurun waktu yang lama.
”Banyak keluhan dari masyarakat terkait kemacetan yang ada di Ploso,” ujar Miftahul Huda, usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Dishub, Dinas PUPR dan Satlantas Polres Jombang, Senin, (28/06/2021).
Selain itu, lanjutnya, karena dampak pengalihan arus, membuat sejumlah jalan di Kabupaten Jombang mengalami kerusakan.
”Jalan-jalan banyak yang rusak dan masih belum ditangani,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya memberikan sejumlah rekomendasi, yang salah satunya segera mengurai kemacetan lalu lintas.
”Ya harus segera dicari jalur alternatif, misal dari arah selatan bisa dibelokkan ke kiri melewati Polsek Plandaan atau sebelah RSUD Ploso. Dari arah utara bisa dibelokkan melalui Bawangan atau Pasar Ploso. Dengan begitu, tidak ada temuan dua arah yang mengakibatkan kemacetan,” bebernya.
Selain itu, kendaraan bertonase besar atau truk tronton tidak lagi diperbolehkan melewati jalur lama. Melainkan harus melewati jalan tol.
”Apabila tidak melewati jalan tol harus ada tindakan tegas. Karena dampak dilalui kendaraan bertonase berat, jalan-jalan menjadi sangat rusak,” ungkap Huda.
Sementara itu, Kadishub Jombang Hartono menyebut, untuk tindak lanjut rekomendasi Komisi C DPRD Kabupaten Jombang tersebut pihaknya akan melakukan rapat forum lalu lintas.
”Nanti kita adakan rapat lagi dengan PUPR baik kabupaten maupun provinsi, dan Satlantas,” pungkasnya.
Terpisah PPK 4.6 Jatim Siti Sekar Gondoarum belum mengonfirmasi terkait rekomendasi Komisi C DPRD Kabupaten Jombang dan pengaruhnya terhadap proses pembangunan Jembatan Ploso Baru.
Berkali-kali dihubungi melalui aplikasi pesan, pengelola ruas jalan Babat-Bojonegoro-Bts Kota Ngawi tersebut tidak menjawab. (*wn/red)