Nasional

Lima Proyek Bendungan di Jatim Telan Dana 6 Triliun Rupiah

Surabaya, eljabar.com – Pembangunan lima bendungan yang ada di Jatim, baik yang sudah dibangun dan fungsional maupun yang masih dalam proses pembangunan, menelan dana sebesar Rp6,18 triliun.

Kelima bendungan yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ketahanan air tersebut merupakan bendungan yang memiliki fungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah, irigasi dan pembangkit listrik.

Kelima bendungan tersebut yaitu:
Bendungan Tukul
Bendungan yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/02/2021) terletak di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan.

Bendungan yang menghabiskan dana APBN murni sebesar Rp674 miliar ini memiliki kapasitas tampungan 8,68 juta meter kubik dan mengairi lahan seluas 600 hektar. Selain itu, bendungan ini juga memasok air baku sebesar 0,35 meter kubik dan pembangkit listrik dengan kapasitas 0,64 MW.

Bendungan Tugu
Bendungan ini yang terletak di Desa Ngelinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek. Bendungan yang ditargetkan rampung akhir 2021 dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp1,9 triliun.

Bendungan dengan kapasitas tampungan sebesar 93 juta meter kubik ini berfungsi sebagai pengendali banjir serta mengairi Daerah Irigasi Ngasinan seluas 1.200 hektar. Selain itu, bendungan ini memiliki kapasitas air baku sebesar 10 liter per detik dan pembangkit listrik sebesar 0,4MW, juga sebagai destinasi wisata. Kini, progres pekerjaanya sudah mencapai 88,54 persen.

Bendungan Bendo
Bendungan yang terletak di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo memiliki kapasitas tampungan sebesar 43,11 juta meter kubik. Nilai kontrak pembangunannya mencapai Rp1,06 triliun.

Selain layanan irigasi, bendungan ini merupakan sumber air baku dengan kapasitas 370 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 1,56MW dan sebagai pengendali banjir. Progres pekerjaannya sudah mencapai 91,26 persen.

Bendungan Gongseng
Proyek bendungan yang akan tuntas pekerjaannya pada tahun 2021 ini dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp569,04 miliar. Proges fisik pembangunannya mencapai 86,85 persen.

Dengan kapasitas tampungan sebesar 22,44 juta meter kubik, bendungan yang berada di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro tersebut berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektar, kebutuhan air baku sebesar 133,27 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 0,7MW dan pengendali banjir.

Bendungan Semantok
Bendungan yang dibangun di Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk ini progres pekerjaan fisiknya mencapai 66,73 persen.

Dengan dua paket pekerjaan yang dilaksanakan sejak tahun 2017, masing-masing senilai Rp939 miliar dan Rp876 miliar seluruh proses pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.

Kelima bendungan PSN tersebut yang diharapkan mereduksi banjir yang kerap menjadi bencana saat memasuki basah.

Nilai investasi yang super jumbo maka pelaksanaanya tentu membutuhkan peran serta elemen dan komponen masyarakat, terutama terhadap potensi kebocoran pembangunan dan hal-hal menyimpang lainnya, termasuk menekan potensi konflik sosial. Selain stake holder terkait. (*wn/red)

Show More
Back to top button