Uncategorized

Serapan Anggaran Kementerian PU Rendah, Per Mei Capai 29,21 Persen Fisik 33,85 Persen

JAKARTA, eljabar.com – Menteri PU Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa serapan anggaran di Kementerian PU baru mencapai 29,21 persen dari total anggaran sebesar Rp73,76 triliun.

“Per hari ini baru mencapai 29,21 persen dengan progres fisik sebesar 33,85 persen, pagu kita per Mei 2025 Rp72,76 triliun,” ujar Dody saat rapat kerja bersama Komisi V DPR-RI, di kompleks parlemen, Rabu, (9/7/2025).

Menurut Dody, serapan kali ini lebih kecil jika dibandingkan dengan serapan yang dicapai pada bulan Juli 2024 sebesar 27,74 persen dan fisik 34,38 persen.

“Kita agak terlambat di semester pertama tahun anggaran 2025 karena masalah politik anggaran,” terang Dody.

Namun demikian, Dody optimis target serapan anggaran dapat dikejar hingga pada akhir tahun anggaran 2025.

“Kami optimis bisa mencapai 93 persen untuk keuangan dan lebih dari 90 persen untuk fisik,” kata Dody.

Dody menjelaskan, alokasi anggaran Kementerian PU telah dirancang untuk pembangunan kebutuhan dasar serta menjaga pertumbuhan ekonomi nasional.

Dody merinci, 36,83 persen dari total anggaran Kementerian PU atau Rp28,70 triliun, diprioritaskan untuk menjaga konektivitas antar wilayah dan preservasi jalan nasional yang dikelola oleh Ditjen Bina Marga.

Ditjen Sumber Daya Air mendapatkan alokasi anggaran sebesar 25,50 persen atau Rp27,70 triliun.

“Ini difokuskan untuk mendukung ketahanan pangan, persiapan menghadapi muaim kemarau san mitigasi banjir,” ungkapnya.

Sementara Ditjen Cipta Karya mendapat alokasi sebesar 24,24 persen atau Rp11,18 triliun yang difokuskan untuk penyediaan air minum, sanitasi dan pembangunan kawasan permukiman.

Untuk Ditjen Prasarana Strategis sebesar 13,12 persen atau Rp5,05 triliun yang akan diprioritaskan untuk sekolah rakyat dan madrasah.

“Sisanya, untuk unit-unit lain seperti Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Ditjen Bina Konstruksi dan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur,” tutupnya. (Irwan Yudha Lesmana)

Show More
Back to top button