PAMEKASAN, eljabar.com — Seringnya wilayah kota Pamekasan menjadi langganan banjir, menyita perhatian sejumlah elemen masyarakat.
Mereka menyebut, selain faktor sampah sedimentasi di sungai Pangarangan yang tinggi dinilai menjadi pemicu daya rusak air tersebut.
Kinerja pemeliharaan sungai yang hanya bersifat insidentil dan rutin dari instansi berwenang, juga dianggap menjadi kontributor bagi potensi bencana banjir yang berulang terjadi.
Hal ini semakin diperburuk oleh kesadaran masyarakat yang rendah terhadap pentingnya menjaga sungai. Sampah domestik dan limbah industri pun kerap ditemui di sungai-sungai yang ada di Pamekasan.
Kepala UPT PSDA WS Kepulauan Madura, Anton Deni Swara mengungkapkan bahwa penyebab sering terjadinya banjir di wilayah Pamekasan adalah sendimentasi yang tinggi.
Sedimentasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sedimen tanah, sampah domestik dan sampah yang berasal dari ranting pepohonan maupun pohon itu sendiri.
Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan sungai di Pamekasan juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Bangunan yang banyak berditi di bantaran sungai, terutama di wilayah perkotaan Pamekasan, cukup menyulitkan secara teknis.