Hari Jadi Sumenep Ke 752 Akan Dikemas Dengan Nuansa Keraton

SUMENEP, eljabar.com – Pada tahun ini Hari jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, ke-752 akan dikemas dengan nuansa keraton. Yakni, semua Aparatus Sipil Negara (ASN) di kabupaten yang berjuluk kota keris ini wajib memakai pakaian adat keraton.
Hari jadi tersebut diperingati setiap tahun pada tanggal 31 Oktober. Beberapa tahun sebelumnya semarak hari jadi kota Sumenep biasanya diisi dengan berbagai pertunjukan kesenian hingga satu minggu penuh menjelang perayaan.
Namun pada tahun ini, karena pandemi belum usai, perayaan hari jadi kota Sumenep tak lagi digelar dengan semarak pertunjukan kesenian, melainkan dikemas dengan sederhana mungkin.
“Untuk hari jadi, kita tidak menganggarkan karena prediksi saat saya pelajari di bidang kebudayaan itu tidak ada anggaran untuk hari jadi,” ungkap sekretaris Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep, Imam Buchari. Kamis (30/09/2021).
Sebab menurutnya, pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi akan berakhir sampai kapan. Hanya saja, untuk menjaga beberapa kemungkinan yang tidak diinginkan, Pemkab setempat tidak menganggarkan perayaan hari jadi kota Sumenep.
“Kita tidak pernah menyangka perkembangan Covid-19 ini naik turun. Dua bulan lalu Covid-19 ini naik drastis di Sumenep, sekarang ini tiba-tiba sudah turun melandai,” jelasnya.
Disisi lain, pihaknya mengaku bahwa sebenarnya Disparbudpora Sumenep ingin melaunching Visit Sumenep 2022 yang anggarannya melalui PAK. Namun, karena penyebaran Covid-19 kembali meningkat bulan Juli 2021 lalu, agenda tersebut dibatalkan.
“Ya nggak dilaksanakan karena kita tidak nyangka Covid-19 bisa selama ini. Kalaupun kita memaksakan, takut tidak terpakai anggarannya,” paparnya.
Pihaknya juga mengaku hingga saat ini memang sering muncul ide-ide untuk membuat acara semarak hari jadi kota Sumenep yang anggarannya non APBD. Seperti membuat lomba foto yang tidak mengundang kerumunan. Namun hal itu masih menjadi wacana.
“Tahun kemarin kita tidak mengadakan acara apapun, meski sempat kita konsep untuk penampilan seni secara daring. Namun kemudian, setelah dipelajari terutama terkait internet yang kurang memadai akhirnya tidak dilaksanakan,” tegasnya.
Pihaknya juga belum bisa memastikan terkait tema dan logo hari jadi kota Sumenep tahun 2021, sebab pengajuan konsep masih ada pada Bupati Sumenep.
“Tema itu melekat di logo. Yang sekarang kita mengajukan tiga alternatif, hingga keputusan Bupati mau pilih yang mana, atau punya lain tidak apa-apa. Kalau nanti Bupati sudah menentukan baru bisa kita sampaikan,” kata Imam.
Namun meski tidak ada perayaan hari jadi kota Sumenep tahun ini, dia memastikan bahwa seluruh ASN akan memakai baju adat alias baju keraton Sumenep selama beberapa hari.
Sementara tahun ini, karena kemarin pandemi puncaknya dua bulan yang lalu, maka kita tidak mengagendakan apa-apa untuk tahun ini. Tapi nanti tetap selama dua hari seluruh ASN akan pakai seragam keraton. Itu akan kami usulkan ke pimpinan. Keputusan akhirnya di sana, kami hanya mengkonsep,” tutupnya. (ury)