Nasional

Pupuk Bersubsidi Langka, DPRD Sumenep Ajak Semua Elemen Tingkatkan Pengawasan

SUMENEP, eljabar.com – Seakan sudah menjadi kebiasaan di setiap musim tanam pupuk bersubsidi mengalami kelangkaan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Hal itu sangat memberikan dampak pada masyarakat Sumenep yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

Bahkan tidak sedikit petani yang merasa khawatir ketika permasalahan tersebut terjadi, selain dikarenakan melonjaknya harga pupuk, gagalnya pertanian yang tengah digarap juga kerap kali menjadi ancaman bagi mereka.

Sebab itu, Anggota DPRD Sumenep yang H. Zainal Arifin mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengawasi keberadaan pupuk bersubsidi agar polemik tahunan itu tidak terjadi berkelanjutan.

“Polemik kelangkaan pupuk seakan akan menjadi suguhan yang diterima oleh petani dalam setiap tahunnya, sehingga petani kalaupun mendapatkan pupuk itu dengan harga yang sangat mahal, dan kalau tidak dapat mengakibatkan gagalnya pertanian,” Ungkapnya.

Pihaknya mengungkapkan, alokasi pupuk Urea di Kecamatan Rubaru sekitar 1.672 ton dan Ponska sekitar 1.546 ton dalam setiap tahunnya.

Akan tetapi, menurutnya kenyataan di bawah tidak sampai 50 persen dari keseluruhan pupuk bersubsidi yang bisa dinikmati masyarakat Kecamatan Rubaru.

“Pada intinya bagaimana kebocoran pupuk ini bisa di atasi. Mengingat sudah Ada beberapa kejadian pupuk bersubsidi milik warga Kecamatan Rubaru hendak keluar dari wilayah dan di amankan oleh pihak yang berwajib,” tegasnya.

Maka dari itu, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk lebih inten berkolaborasi untuk memantau kebocoran pupuk bersubsidi tersebut dengan meningkatkan pengawasan baik dari pihak TNI – Polri, Kordinator Penyuluh (Korluh) dan stakeholder lainnya.

“Korluh secara intens memberikan sosialisasi dan berinovasi agar pupuk bersubsidi bisa diterima oleh petani secara merata sesuai dengan kebutuhan,” tandasnya. (ury)

Show More
Back to top button